Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. —Yesaya 7:14
Inilah percakapan yang tidak perlu dilakukan Maria dengan Yusuf ketika mereka menantikan kelahiran anak yang dikandungnya: “Yusuf, siapa nama anak kita nanti?” Tidak seperti kebanyakan orang yang menantikan kelahiran anak, Maria dan Yusuf tidak perlu memikirkan nama untuk anak mereka.
Malaikat yang menemui Maria dan Yusuf mengatakan bahwa mereka harus menamai anak itu Yesus (Mat. 1:20-21; Luk. 1:30-31). Malaikat yang menampakkan diri kepada Yusuf menjelaskan bahwa nama itu menyatakan anak tersebut akan “menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”
Dia juga akan disebut “Imanuel” (Yes. 7:14), yang berarti “Allah menyertai kita,” karena Dialah Allah dalam rupa manusia—Sang Ilahi terbungkus dengan kain lampin. Nabi Yesaya menyebutkan gelar-gelar lain yang disematkan pada Yesus, yaitu “Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai” (9:5), karena Dia akan menggenapi semua gelar itu.
Menamai bayi yang baru lahir memang menyenangkan. Namun, tidak ada bayi lain dengan nama yang begitu menggembirakan, berkuasa, dan mengguncangkan dunia seperti Dia, “Yesus yang disebut Kristus” (Mat. 1:16). Alangkah sukacitanya kita dapat “berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus” (1 Kor. 1:2)! Tidak ada nama lain yang dapat menyelamatkan kita (Kis. 4:12).
Marilah memuji nama Yesus dan merenungkan arti diri-Nya bagi kita di masa Natal ini! —Dave Branon
WAWASAN
Ketika terancam oleh tentara Israel dan Aram (Yesaya 7:1-7), Raja Ahas
dari Yehuda menolak untuk mempercayai Allah dan justru meminta
pertolongan Asyur (2 Raja-Raja 16:7-9). Namun, Allah menjanjikan
kemenangan kepada Ahas dengan memberikannya bukti yang utama:
“Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan
seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel [Allah
menyertai kita]” (Yesaya 7:14). Allah berjanji menyertai umat-Nya
seandainya saja mereka mau percaya kepada-Nya. Beberapa ahli percaya
bahwa tanda itu pertama kali digenapi pada zaman Ahas dan digenapi
sepenuhnya dalam diri Yesus sekitar tujuh ratus tahun kemudian (Matius
1:23). Yesaya 9:5-6 menggambarkan anak itu dengan gelar kerajaan:
“Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.” Para
raja sering memakai gelar-gelar yang menggambarkan peran mereka.
Sebagai contoh, kita melihatnya dalam gelar “Pembela Iman” yang
diberikan kepada monarki Inggris sebagai kepala Gereja Inggris. Nabi
Yesaya menubuatkan bahwa seorang keturunan Daud kelak akan memerintah
seluruh dunia “dengan keadilan dan kebenaran” (ay.6). —K.T. Sim
Bagaimana perenungan tentang nama Yesus dapat menguatkanmu? Manakah gelar Yesus dalam Yesaya 9:5 yang paling berarti bagimu di masa Natal saat ini? Mengapa?
Terima kasih, Bapa di surga, karena Engkau telah mengaruniakan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, Penasihat Ajaib, Raja Damai, dan Mesias kami. Aku merayakan kelahiran-Nya karena aku tahu kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya telah memungkinkan kami untuk memperoleh hidup yang kekal.
No comments:
Post a Comment