Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. —Roma 5:8
Pendeta Tim Keller pernah berkata, “Tak seorang pun belajar mengenali dirinya dengan cara diberi tahu. Hal itu harus ditunjukkan.” Ini sejalan dengan ungkapan, “Perbuatan lebih berbicara daripada kata-kata.” Pasangan suami-istri menunjukkan perhatian dengan cara mendengarkan dan mengasihi satu sama lain. Orangtua menunjukkan penghargaan kepada anak-anak dengan cara merawat mereka sepenuh hati. Pelatih menunjukkan kepada para atlet bahwa mereka berbakat dengan cara mengembangkan potensi mereka sebaik-baiknya. Masih banyak contoh lainnya. Sebaliknya, perbuatan menyakiti orang lain bisa menunjukkan pesan kebencian dan perseteruan.
Dari semua perbuatan yang mengandung pesan di alam semesta ini, ada satu yang paling penting. Kalau kita ingin ditunjukkan siapa kita sebenarnya di mata Allah, kita tinggal melihat perbuatan-Nya yang nyata di kayu salib. Dalam Roma 5:8, Paulus menulis, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” Salib menunjukkan siapa kita sesungguhnya: orang-orang yang begitu dikasihi Allah sehingga Dia rela mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal bagi kita (Yoh. 3:16).
Di tengah maraknya pesan yang menyesatkan dan perbuatan yang membingungkan dari dunia yang telah berdosa ini, suara hati Allah terdengar jelas. Siapakah kamu? Kamu adalah orang yang begitu dikasihi Allah sehingga Dia rela mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal demi menyelamatkanmu. Renungkanlah harga yang dibayar-Nya bagimu dan kenyataan indah bahwa, bagi Allah, kamu layak untuk ditebus-Nya. —BILL CROWDER
WAWASAN
Dalam Roma 1-3, Paulus memulai suratnya dengan menunjukkan bahwa mereka
yang menolak Yesus adalah musuh Allah yang akan dijatuhi murka-Nya
(1:18; 2:5; 3:23). Kemudian ia menyatakan kabar baik tentang keselamatan
Allah melalui Kristus: “Oleh kasih karunia [kita] telah dibenarkan
dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus
telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam
darah-Nya” (3:24-25). Dalam Roma 5, Paulus menegaskan kasih Allah yang
berlimpah bagi kita. Pertama, kita tahu betapa besar Allah mengasihi
kita “karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh
Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita (5:5). Kedua, ketika kita
masih menjadi musuh Allah (ay.6-10), Dia memperlihatkan kasih-Nya yang
besar dengan memberikan Anak-Nya yang tunggal “sebagai pendamaian bagi
dosa-dosa kita” (1 Yohanes 4:10) dan membuat kita “menikmati hubungan . .
. yang baik itu dengan Allah” (Roma 5:11 BIS). —K.T. Sim
Bagaimana kamu memandang harga dirimu selama ini? Apa saja pesan menyesatkan yang mungkin perlu kamu singkirkan atau tolak supaya dapat menerima penilaian Allah atas hidupmu?
Ya Bapa, aku tidak akan pernah bisa sepenuhnya memahami mengapa Engkau begitu mengasihiku hingga rela memberikan Anak-Mu untuk pengampunan dosaku. Kasih-Mu tidak terselami dan anugerah-Mu sungguh ajaib. Terima kasih, Engkau telah menjadikanku anak-Mu.
No comments:
Post a Comment