Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin. —Yesaya 44:22
Suatu pagi saya pergi ke kolam dekat rumah. Saya duduk merenung di atas sebuah perahu yang terbalik, sambil memandangi angin sepoi-sepoi bertiup mengejar lapisan kabut di atas permukaan air. Kepulan kabut naik berpusar-pusar, bagaikan “tornado” kecil yang merambat naik lalu hilang. Tidak lama kemudian, sinar matahari menembus awan dan kabut itu pun lenyap.
Pemandangan ini menenangkan hati saya karena saya mengaitkannya dengan ayat Alkitab yang baru saja saya baca: “Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin“ (Yes. 44:22). Maksud saya datang ke tempat itu adalah untuk mengalihkan perhatian dari pikiran-pikiran berdosa yang mengusik saya beberapa hari terakhir ini. Meskipun sudah mengakui semua itu, saya sempat bertanya-tanya apakah Allah berkenan mengampuni saya ketika saya mengulangi dosa yang sama.
Pagi itu, saya tahu bahwa jawabannya adalah ya. Melalui nabi-Nya, Yesaya, Allah melimpahkan kasih karunia-Nya kepada bangsa Israel ketika mereka bergumul dengan dosa yang selalu mereka ulangi, yaitu penyembahan berhala. Meskipun Allah mengingatkan mereka untuk tidak lagi menyembah ilah-ilah palsu, Dia juga masih mengajak mereka untuk kembali kepada-Nya, dengan berkata, “Aku telah membentuk engkau, engkau adalah hamba-Ku; . . . engkau tidak Kulupakan” (ay.21).
Saya tidak sepenuhnya memahami pengampunan yang ajaib itu, tetapi saya mengerti bahwa kasih karunia Allah adalah satu-satunya yang dapat mengenyahkan dosa kita dan memulihkan kita sepenuhnya. Saya bersyukur karena kasih karunia-Nya indah dan tidak terbatas, seperti Allah itu sendiri, dan selalu tersedia kapan pun kita membutuhkannya. —Jennifer Benson Schuldt
WAWASAN
Nabi Yesaya adalah yang paling terkemuka di antara nabi-nabi Israel.
Kitabnya terpanjang di antara kitab-kitab nubuatan dan mencakup secara
luas pengalaman bangsa Israel di masa mendatang. Yesaya mengandung lebih
banyak nubuatan mengenai Mesias daripada yang dinubuatkan nabi-nabi
Perjanjian Lama lainnya. Kitab Yesaya juga merupakan salah satu kitab
Perjanjian Lama yang paling banyak dikutip dalam Perjanjian Baru,
dirujuk lebih dari enam puluh kali, dengan dua puluh lima di antaranya
di dalam kitab-kitab Injil. Bagian kitab Yesaya yang paling banyak
dikutip adalah keempat “nyanyian hamba TUHAN yang menderita” (42:1-4;
49:1-6; 50:4-7; dan terutama 52:13—53:12), yang dilihat oleh mereka yang
percaya kepada Yesus telah dipenuhi di dalam Kristus dan
penderitaan-Nya di kayu salib. Selain tentang pengorbanan Yesus lewat
kematian-Nya, beberapa nubuatan Yesaya yang paling disukai adalah
nubuatan mengenai kelahiran-Nya, termasuk Yesaya 7:14 dan 9:5. —Bill
Crowder
Bagaimana kita bisa menyalahgunakan kasih karunia Allah? Langkah apa saja yang dapat kamu ambil untuk melepaskan diri dari kebiasaan berdosa dan menerima pengampunan dari-Nya?
Ya Allah, terima kasih atas kehadiran-Mu yang penuh kasih dalam hidupku. Aku tidak ingin hidup dalam kebiasaan yang berdosa. Tolonglah aku mengalami kemerdekaan yang kuterima ketika dosa-dosaku kuakui dan Kauhapus seluruhnya.
No comments:
Post a Comment