Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku . . . dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. —Yohanes 10:14-15
John Harper tidak tahu apa yang akan terjadi ketika ia dan putrinya yang berusia enam tahun menaiki kapal “Titanic”. Namun, satu hal yang ia tahu: ia mengasihi Yesus dan ingin orang lain juga mengenal Dia. Begitu kapal tersebut menabrak gunung es dan air mulai menyerbu masuk, Harper, seorang duda, mendudukkan anak perempuannya dalam sekoci penyelamat dan kembali ke tengah kekacauan untuk menyelamatkan sebanyak mungkin orang. Sambil membagikan jaket pelampung, konon ia berseru-seru, “Biarkan para wanita, anak-anak, dan mereka yang belum diselamatkan naik ke sekoci.” Sampai napas terakhirnya, Harper menceritakan tentang Yesus kepada siapa saja yang ada di sekitarnya. John rela mengorbankan hidupnya agar orang lain bisa hidup.
Ada satu Pribadi yang rela menyerahkan nyawa-Nya dua ribu tahun lalu supaya kamu dan saya bisa hidup, bukan hanya untuk masa kini, tetapi juga untuk selama-lamanya. Itu bukan sesuatu yang tiba-tiba saja ingin Yesus lakukan, melainkan sudah menjadi misi hidup-Nya untuk membayar hukuman atas dosa manusia. Saat berbicara dengan para pemimpin agama Yahudi, Dia berulang kali mengatakan “Aku memberikan nyawa-Ku” (Yoh. 10:11,15,17,18). Dia tidak hanya berkata-kata tetapi sungguh-sungguh melakukannya dengan mati secara mengerikan di atas kayu salib. Dia datang agar orang-orang Farisi, John Harper, dan kita semua “mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (ay.10).—ESTERA PIROSCA ESCOBAR
WAWASAN
Injil Yohanes memperkenalkan Yesus sebagai Anak domba (Yohanes 1:29)
sebelum menggambarkan-Nya sebagai Gembala yang baik (pasal 10).
Akhirnya, kita dapat memahami rahasia besar dalam Kitab Suci Yahudi.
Hingga sekarang, tanpa bantuan Allah, tidak ada seorang pun yang dapat
menghubungkan seorang rabi dari Nazaret (1:45-46) dengan mazmur Daud
mengenai gembala yang baik (Mazmur 23), penglihatan Nabi Yesaya mengenai
umat manusia yang perlu diselamatkan oleh Dia yang digiring seperti
anak domba ke pembantaian (Yesaya 53:6-7), dan peringatan Nabi Yehezkiel
mengenai gembala-gembala yang, berlawanan dengan Yesus (Yohanes
10:14-15), hanya memikirkan diri mereka sendiri daripada kawanan
dombanya (Yehezkiel 34:1-2,11-16). —Mart DeHaan
Bagaimana cara kamu menunjukkan bahwa kamu memang mengasihi orang-orang di sekitarmu? Bagaimana kamu dapat menunjukkan kasih Yesus kepada seseorang melalui perbuatanmu hari ini?
Tuhan Yesus, tidak ada kata-kata yang cukup untuk mengungkapkan terima kasihku atas karya kasih-Mu yang terbesar. Terima kasih karena Engkau menyerahkan nyawa-Mu supaya aku dapat hidup. Tolonglah aku agar dapat menunjukkan kasih-Mu kepada orang lain, berapa pun harga yang harus kubayar.
No comments:
Post a Comment