Janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga. —Lukas 10:20
Bertahun-tahun lalu, saya diundang berbicara kepada anggota sebuah organisasi sosial dalam suatu universitas. Karena para anggotanya memiliki reputasi yang kurang baik, saya membawa seorang teman untuk menemani saya. Saat itu suasana hati mereka sedang senang karena kampus mereka baru saja memenangkan kejuaraan football. Saat makan malam, suasana mendadak rusuh! Lalu, ketua organisasi itu mengumumkan: “Kita kedatangan dua orang yang akan berbicara kepada kalian tentang Tuhan.” Saya berdiri dengan kaki lemas dan mulai berbicara tentang kasih Allah, dan seisi ruangan pun menjadi sunyi. Mereka semua sungguh-sungguh menyimak. Setelah itu ada sesi tanya jawab yang sangat aktif. Kami lalu memulai kelas pendalaman Alkitab, dan dari tahun ke tahun, banyak di antara mereka yang menerima Tuhan Yesus dan diselamatkan. Saya ingat banyak momen luar biasa, ketika saya seperti “melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit” (Luk. 10:18), tetapi ada pula hari-hari ketika rasanya saya yang terjatuh dan gagal. Lukas 10 bercerita tentang murid-murid Yesus yang baru pulang dari pelayanan yang berhasil. Banyak jiwa dimenangkan, setan-setan diusir, dan banyak orang disembuhkan. Murid-murid sangat bersukacita! Yesus berkata, “Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.” Namun, Yesus lalu memperingatkan mereka, “Janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga” (ay.20). Kita bersukacita ketika berhasil. Namun, kita mungkin sangat sedih ketika kita merasa gagal. Akan tetapi, lakukanlah terus panggilan Allah—dan serahkanlah hasilnya kepada Dia. Dia telah mencatat namamu di surga! —DAVID H. ROPER
WAWASAN
Lukas 10:1 mengatakan bahwa Yesus mengutus “tujuh puluh murid yang lain”
mendahului-Nya. Murid-murid “yang lain” ini merupakan tambahan pada
kedua belas murid yang Dia utus dalam Lukas 9:1-6. Ini berarti Yesus
mengirimkan setidaknya delapan puluh dua orang mendahului-Nya untuk
menyampaikan pesan-Nya kepada banyak orang. Merespons antusiasme para
murid atas takluknya setan-setan kepada mereka dalam nama-Nya (10:17),
Yesus mengatakan bahwa Dia melihat Iblis jatuh dari langit (ay.18).
Gambaran ini mengingatkan pada kata-kata Nabi Yesaya dalam Yesaya 14:12.
Ia mengatakan bahwa sisa-sisa bangsa Israel setelah pembuangan akan
menantang Babel, dengan mengatakan, “Wah, engkau sudah jatuh dari
langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan
jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!” Kepercayaan Yudaisme
menghubungkan kejatuhan Iblis dengan kedatangan Mesias. Takluknya para
setan dalam nama dan kuasa Yesus menjadi bukti bahwa Dialah Sang Mesias.
—J.R. Hudberg
Bayangkanlah namamu tertulis pada hati Allah. Bagaimana hal itu menyemangati untuk terus melangkah dalam keadaan yang baik-baik saja? Bagaimana apabila keadaannya kurang baik?
Terima kasih, ya Allah, ketika Engkau memberiku kemenangan atas musuh-musuhku, tetapi tolonglah aku untuk tetap kuat ketika aku gagal. Aku bersyukur berada dalam keluarga-Mu.
No comments:
Post a Comment