Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. —1 Petrus 4:10
Ketika dua cucu saya mengikuti audisi untuk pertunjukan musikal Alice in Wonderland Jr., mereka berharap bisa mendapatkan peran-peran utama. Maggie ingin menjadi Alice muda, sementara Katie merasa tokoh Mathilda cocok untuknya. Namun, mereka berdua akhirnya terpilih menjadi bunga. Namun, menurut ibu mereka, keduanya “ikut senang bersama teman-temannya yang mendapat peran utama. Kelihatannya mereka justru lebih senang mendukung teman-temannya dan ikut merasakan kegembiraan mereka.” Begitulah seharusnya interaksi antar anggota dalam satu tubuh Kristus! Setiap gereja lokal mempunyai apa yang bisa dianggap sebagai peran utama. Namun, gereja juga membutuhkan bunga, yakni mereka yang melakukan hal-hal penting tetapi tidak selalu dilihat orang. Bila orang lain mendapat peran yang kita inginkan, kita bisa memilih untuk menyemangati mereka dan kita sendiri melakukan peran yang dipercayakan Allah kepada kita dengan kesungguhan. Membantu dan menyemangati orang lain merupakan salah satu cara menyatakan kasih kita kepada Allah. Ibrani 6:10 (BIS) berkata, “Ia tidak melupakan apa yang kalian kerjakan bagi-Nya, dan kasih yang kalian tunjukkan kepada-Nya sewaktu menolong saudara-saudara seiman.” Tidak ada karunia dari Allah yang tak berarti. “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah” (1 Ptr. 4:10). Bayangkan sebuah gereja dengan anggota-anggota yang tekun memakai karunia dari Allah untuk kemuliaan-Nya. Alangkah luar biasa!—DAVE BRANON
WAWASAN
Pernyataan penulis tentang orang-orang percaya berlatar belakang Yahudi
yang memiliki “sesuatu yang lebih baik” (Ibrani 6:9) sepertinya merujuk
pada gambaran penghakiman yang keras atas mereka yang murtad (ay.4-8)
dan kembali kepada Yudaisme. Di ayat 9, penulis menggunakan nada yang
lebih hangat, dengan menyebut mereka sebagai “saudara-saudara” dan
menggunakan kata ganti orang kedua (“kamu”). Ia menyatakan keyakinannya
bahwa mereka akan tetap setia. Frasa “sesuatu yang lebih baik” juga
merujuk kepada inti pesan dari kitab Ibrani. Karena menulis kepada
pembaca Yahudi yang telah—dan mungkin masih—menghadapi penganiayaan
(10:33-36), penulis berusaha menunjukkan bahwa Yesus adalah penggenapan
dari semua janji dalam Perjanjian Lama. Kristus jauh “lebih baik”
daripada orang atau kepercayaan mana pun, di masa lalu maupun di masa
sekarang, yang dapat mereka harapkan (6:11-12). Meskipun mereka harus
membayar harga, Yesus amat pantas mendapatkan ketaatan mereka
sepenuhnya. —Monica La Rose
Adakah seseorang yang bisa kamu dukung, meskipun ia menerima kedudukan, tugas, dan peran yang kamu inginkan? Mengapa kamu perlu berterima kasih kepada Allah atas tugas yang diberikan-Nya kepadamu untuk melayani sesama?
Allah yang agung, tolonglah aku agar perhatianku tidak tersita untuk melihat peran orang lain, melainkan berfokus melayani Engkau dalam panggilan-Mu bagiku. Mampukanlah aku menolong orang lain dengan menyemangati mereka dalam pengabdian mereka kepada-Mu.
No comments:
Post a Comment