Tuhan semesta alam akan menyediakan di gunung Sion ini bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamuan dengan masakan yang bergemuk. —Yesaya 25:6
Tahukah kamu, kebiasaan dalam upacara pernikahan di Rusia begitu sarat makna dan keindahan? Salah satu kebiasaan tersebut dilakukan dalam resepsi ketika pemimpin pesta mengajak seluruh hadirin bersulang untuk menghormati pasangan pengantin. Setiap orang akan mengangkat gelas tinggi-tinggi dan minum sedikit, lalu berteriak, “Gor’ko! Gor’ko!” yang berarti “Pahit! Pahit!” Ketika para tamu meneriakkan kata-kata itu, pasangan pengantin harus berdiri dan berciuman agar minuman itu manis kembali. Nabi Yesaya menubuatkan bahwa cawan pahit kesedihan, kehancuran, dan kutukan atas bumi (ps.24) akan digantikan pengharapan manis dari adanya langit yang baru dan bumi yang baru (ps.25). Allah akan menyediakan perjamuan dengan makanan yang paling lezat serta minuman yang terbaik dan termanis. Itu akan menjadi perjamuan penuh berkat yang tidak pernah berakhir bagi semua bangsa (25:6). Bukan hanya itu. Di bawah pemerintahan Sang Raja adil yang berdaulat, maut ditiadakan, air mata kesedihan dihapus, dan kain perkabungan yang menutupi aib umat-Nya disingkirkan (ay.7-8). Umat-Nya akan bersukacita karena Dia yang mereka percayai dan nanti-nantikan akan membawa keselamatan dan mengubah cawan pahit kehidupan menjadi manis kembali (ay.9). Suatu hari nanti, kita akan bersama Yesus dalam perjamuan kawin Anak Domba. Ketika Dia menyambut kedatangan mempelai-Nya (gereja), janji dari Yesaya 25 akan digenapi. Kehidupan yang sebelumnya pahit akan dibuat manis kembali.—MARVIN WILLIAMS
WAWASAN
Yesaya 25:6-8 mengumumkan sebuah pesta perjamuan besar-besaran yang
disertai dengan janji penebusan Allah atas bumi dari awan gelap kematian
yang menaunginya. Gunung Sion yang disebutkan di ayat 6 adalah tempat
Yerusalem berada. Janji perjamuan besar di gunung tersebut menunjukkan
Israel sebagai pusat dari penggenapan maksud Allah. Namun, janji pesta
untuk “segala bangsa” tersebut menunjukkan bahwa Israel bukanlah
satu-satunya penerima seluruh berkat Allah (ay.6). Sebaliknya, Israel
menjadi saluran Allah untuk memberkati segala bangsa, yang secara khusus
dilihat dari kedatangan raja Israel ke Sion (Zakharia 9:9; Matius
21:1-5). —Con Campbell
Apa yang membuat kamu merindukan Allah mengubah yang pahit menjadi manis kembali? Sambil menantikan kedatangan Yesus kembali, hal apa saja yang dapat kamu lakukan untuk membuat pengalaman pahit orang lain menjadi manis kembali?
Ya Allah, saat aku menyaksikan dan mengalami banyak kepedihan, penderitaan, kehancuran, dan kematian, terkadang sulit mempercayai bahwa Engkau akan membuat yang pahit menjadi manis kembali. Tolonglah aku berharap hanya kepada-Mu, Tuhan yang telah berjanji mengaruniakan perhiasan kepala ganti abu, sukacita ganti dukacita.
No comments:
Post a Comment