Di tempat-tempat yang jauh mereka akan ingat kepada-Ku; . . . dan mereka akan kembali. —Zakharia 10:9
Walter Dixon memiliki waktu lima hari untuk berbulan madu sebelum ia ditugaskan ke Perang Korea. Tidak sampai setahun kemudian, para tentara menemukan jaket milik Dixon di medan perang, dengan surat-surat dari istrinya masih tersimpan dalam kantongnya. Petinggi militer pun menghubungi istrinya yang masih muda dan menyampaikan kabar bahwa Dixon tewas di medan perang. Namun, sebenarnya Dixon masih hidup dan menjadi tawanan perang selama 2,5 tahun berikutnya. Setiap saat ia selalu memikirkan cara untuk melarikan diri. Ia berusaha kabur sebanyak lima kali tetapi selalu tertangkap lagi. Dixon pun akhirnya dibebaskan. Bayangkan betapa terkejutnya orang-orang ketika ia pulang! Umat Allah tahu apa rasanya ditawan, diasingkan ke tempat yang jauh, dan merindukan kampung halaman. Karena pemberontakan mereka terhadap Allah, mereka harus diasingkan. Setiap pagi mereka rindu pulang, tetapi tidak ada jalan keluar yang bisa mereka usahakan. Syukurlah, Tuhan berjanji tidak akan melupakan mereka. “Aku akan membawa mereka kembali, sebab Aku menyayangi mereka” (Zak. 10:6). Dia akan memenuhi keinginan orang-orang yang rindu pulang, bukan karena kegigihan mereka, tetapi karena kemurahan-Nya: “Aku akan bersiul memanggil mereka . . . dan mereka akan kembali.” (ay.8-9). Perasaan terasing yang kita alami mungkin berasal dari keputusan buruk atau kesulitan yang terjadi di luar kendali kita. Bagaimanapun juga, Allah tidak pernah melupakan kita. Dia tahu kerinduan kita dan akan memanggil kita. Jalan untuk kembali kepada-Nya adalah dengan menjawab panggilan itu.—Winn Collier
WAWASAN
Untuk sebuah kitab Perjanjian Lama yang cukup pendek, Zakharia sangat
banyak dikutip dalam Perjanjian Baru. Setidaknya ada tujuh puluh satu
kutipan, dengan tiga puluh satu ditemukan dalam kitab Wahyu. Dua puluh
tujuh ditemukan di dalam kitab-kitab Injil (empat belas dalam Matius,
tujuh dalam Markus, masing-masing tiga dalam Lukas dan Yohanes), dan
sebagian besar terdapat dalam catatan tentang minggu terakhir pelayanan
Yesus. Zakharia 9-14 berbicara tentang seorang raja manusia (9:9-10) dan
Tuhan sebagai raja (14:1-17). Bagian ini juga menyebutkan seorang figur
yang penderitaannya membawa penebusan (12:10-13). Lewat kedatangan
Yesus sebagai manusia, semua gambaran ini menjadi nyata dalam
pribadi-Nya. Sebagai anak Daud, Yesus memiliki hak atas takhta kerajaan
manusia. Sebagai Allah dalam rupa manusia, Yesus menggenapi nubuatan
tentang raja surgawi yang datang ke dunia, termasuk menderita demi
dosa-dosa dunia dan membawa pengampunan bagi manusia berdosa. Ketika
Yesus Kristus datang kembali, Dia akan menghadirkan Kerajaan-Nya ke
dalam dunia. —Con Campbell
Dalam hal apa kamu merasa terasing dalam hidup ini? Apakah kamu mendengar Allah memanggilmu kembali karena Dia hendak menunjukkan jalan untuk pulang?
Ya Allah, aku merasa jauh dari-Mu. Aku tahu Engkau dekat, tetapi aku merasa begitu jauh. Maukah Engkau menolongku mendengar panggilan-Mu? Maukah Engkau membawaku pulang?
No comments:
Post a Comment