Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu . . . Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan! —Kolose 1:27
Theresia dari Lisieux adalah anak yang tadinya ceria dan riang, tetapi berubah menjadi pemalu dan mudah gelisah setelah ibunya meninggal waktu ia baru berumur empat tahun. Namun, bertahun-tahun kemudian pada malam Natal, semuanya berubah. Setelah merayakan kelahiran Kristus bersama komunitas gerejanya, ia merasakan bagaimana Allah melepaskannya dari rasa takut dan memberinya sukacita. Ia mengaitkan perubahan itu dengan kuasa dari Allah, yang datang dari surga menjadi manusia dalam diri Yesus, dan melalui kehadiran Kristus dalam hidupnya.
Apa artinya Kristus tinggal di dalam kita? Itu adalah suatu rahasia, kata Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose. Rahasia itu telah “tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan,” (Kol. 1:26) tetapi sekarang dinyatakan Allah kepada umat-Nya. Kepada mereka, Allah memberitahukan “betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!” (ay.27). Karena sekarang Kristus tinggal di antara dan di dalam jemaat Kolose, mereka mengalami sukacita dari hidup baru yang mereka terima. Mereka tidak lagi diperbudak oleh dosa dari hidup mereka yang lama.
Jika kita sudah menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita secara pribadi, kita juga menghayati rahasia dari kehadiran-Nya di dalam kita. Oleh Roh-Nya, Dia sanggup melepaskan kita dari rasa takut, seperti yang dilakukan-Nya untuk Theresia, dan menumbuhkan buah Roh-Nya di dalam kita, antara lain dalam rupa sukacita, damai sejahtera, dan penguasaan diri (Gal. 5:22-23).
Mari mengucap syukur atas rahasia kehadiran Kristus yang indah di dalam kita.—AMY BOUCHER PYE
WAWASAN
Surat Paulus kepada jemaat di Kolose tidak umum karena kebanyakan surat
sang rasul dialamatkan kepada jemaat-jemaat yang pernah dirintisnya.
Bahkan, karena tidak pernah ke Kolose, ia mungkin terdorong untuk
menyatakan bukti penugasan pelayanannya sebagai rasul (Kolose 1:25).
Paulus tidak saja menyebut dirinya adalah pelayan jemaat, tetapi juga
menyatakan bahwa peran itu terutama adalah penugasan yang dipercayakan
Allah sendiri kepadanya. Ia memperinci lingkup penugasan tersebut,
dengan menyatakan bahwa ia secara khusus “meneruskan firman-Nya dengan
sepenuhnya kepada [bangsa-bangsa bukan Yahudi]” (ay.25). Semua itu
memberikan pengesahan kepada pernyataannya di Kolose 1:1, saat ia
menyatakan dirinya sebagai “Paulus, rasul Kristus Yesus, oleh kehendak
Allah.” —Bill Crowder
Bagaimana kamu melihat kehadiran Yesus tercermin dalam dan melalui hidupmu? Bagaimana hal itu tercermin juga dalam diri orang-orang terdekat kamu yang juga percaya kepada Yesus?
Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau rela merendahkan diri dan menjadi manusia, dan untuk kehadiran-Mu dalam diriku. Tolonglah aku untuk lebih memahami karya-Mu dalam hidupku.
No comments:
Post a Comment