Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. —Lukas 23:34
Dalam kurun waktu 24 jam setelah kematian tragis ibunya, Chris berulang kali menggumamkan kalimat yang menguatkan ini: “Kasih mengalahkan kebencian.” Ibunya yang bernama Sharonda tewas bersama delapan orang lain saat sedang mengikuti pendalaman Alkitab di Charleston, Carolina Selatan. Apa yang telah begitu kuat membentuk kehidupan remaja ini sehingga kata-kata itu dapat keluar dari bibir dan hatinya? Chris percaya kepada Tuhan Yesus dan ia memiliki ibu yang “mengasihi semua orang dengan segenap hatinya.”
Lukas 23:26-49 seperti membawa kita menyaksikan langsung hukuman mati terhadap dua orang penjahat dan Yesus yang tidak bersalah (ay.32). Ketiga orang itu disalibkan (ay.33). Di tengah desah napas dan rintihan orang-orang yang tergantung di kayu salib, kata-kata ini terdengar keluar dari mulut Yesus: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (ay.34). Inisiatif jahat yang didasari kebencian para pemimpin agama telah mengakibatkan disalibkannya satu Pribadi yang selalu berbicara tentang kasih. Meski dalam kesakitan yang luar biasa, kasih Yesus tetap tak terkalahkan.
Pernahkah kamu atau seseorang yang kamu kasihi menjadi sasaran kebencian, kedengkian, atau kepahitan orang lain? Kiranya kepedihan hatimu mendorongmu untuk berdoa, dan kiranya teladan Yesus dan orang-orang seperti Chris menguatkanmu, sehingga dengan kuasa Roh Kudus, kamu memilih untuk mengasihi daripada membenci. —Arthur Jackson
WAWASAN
Di Lukas 23:34, Yesus meminta Allah Bapa untuk mengampuni mereka yang
mengolok-olok dan menyalibkan-Nya. Orang banyak dan para pemimpin
mengejek Dia dengan berkata, “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang
Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang
dipilih Allah” (ay.35). Mereka tidak memahami bahwa Yesus sedang
menyelamatkan orang lain, termasuk mereka, dengan kerelaan-Nya
memberikan nyawa-Nya. Yang perlu dilakukan hanyalah menerima karunia
keselamatan itu. Mazmur 22 menggema melalui kata-kata Lukas. Perkataan
di Mazmur 22:9, “Biarlah Dia yang meluputkannya, biarlah Dia yang
melepaskannya! Bukankah Dia berkenan kepadanya?” tecermin dalam Lukas
23:35. Peristiwa Yesus diolok-olok adalah penggenapan Mazmur 22:7-19,
yang menggambarkan “gerombolan penjahat” mengepung-Nya, menusuk tangan
dan kaki-Nya, serta membuang undi atas jubah-Nya. Para pengolok-olok itu
kemungkinan tidak menyadari bahwa tindakan-tindakan mereka menggenapi
nubuatan Perjanjian Lama dan dengan demikian membuktikan bahwa Kristus
adalah Mesias. —Julie Schwab
Pernahkah kamu merasa sulit mengasihi seseorang? Adakah seseorang yang sulit untuk kamu ampuni saat ini? Langkah-langkah apa yang mungkin perlu kamu lakukan?
Ya Bapa, ampunilah aku ketika aku sulit mengampuni orang lain. Tolonglah aku untuk dapat menunjukkan bahwa kasih mengalahkan kebencian.
No comments:
Post a Comment