Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” —Yohanes 16:33
Kami sudah hampir sampai di rumah ketika saya tersadar bahwa temperatur mesin mobil kami menunjukkan angka yang sangat tinggi. Kami buru-buru menepi, mematikan mesin, dan melompat keluar. Asap pun mengepul dari balik kap mobil. Mesin mobil mendesis. Saya memundurkan mobil beberapa meter dan menemukan genangan minyak di bawahnya. Saya langsung tahu apa yang telah terjadi: tutup kepala silinder mobil saya pecah.
Saya kesal sekali. Kami baru saja mengeluarkan banyak uang untuk reparasi mobil. Saya menggerutu, Kenapa tidak bisa jalan lagi? Mengapa rusak melulu?
Kamu pernah mengalami hal serupa? Terkadang kita berhasil menghindari satu krisis, menyelesaikan satu masalah, melunasi cicilan berjumlah besar, tetapi kembali diperhadapkan pada masalah lain. Adakalanya masalah-masalah itu jauh lebih besar daripada sekadar kerusakan mesin, seperti menerima diagnosis penyakit yang tidak pernah diduga, kematian orang terdekat secara mendadak, atau kepergian seseorang yang sangat menyakitkan hati.
Di saat-saat seperti itu, kita mendambakan dunia yang bebas derita dan masalah. Yesus berjanji bahwa dunia itu pasti datang. Namun, belum sekarang. “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan,” Dia mengingatkan murid-murid-Nya dalam Yohanes 16. “Tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (ay.33). Dalam pasal itu Yesus berbicara tentang masalah-masalah yang sangat serius, seperti penganiayaan karena iman. Namun, Yesus berkata, masalah itu tidak akan menang atas mereka yang berharap kepada-Nya.
Masalah kecil atau besar dapat mengganggu hari-hari kita. Namun, janji Yesus tentang hari esok yang lebih baik bersama-Nya menguatkan kita untuk tidak membiarkan masalah menentukan hidup kita hari ini.—Adam Holz
WAWASAN
Yohanes 14-16 berisi serangkaian pengajaran Yesus yang disebut Ceramah
Ruang Atas. Inilah pengajaran panjang-Nya yang terakhir kepada
murid-murid-Nya sebelum Dia disalibkan. Dalam ayat hari ini (16:25-33),
Yesus mengakhiri pesan-Nya dengan membuat pernyataan yang sejajar dengan
bagian awalnya. Di 16:28, Yesus berkata bahwa Dia akan meninggalkan
dunia dan pergi kepada Bapa, mengulangi perkataan-Nya tentang pergi ke
rumah Bapa di 14:2-3. Di Yohanes 16:32, Dia berkata bahwa para murid
akan dicerai-beraikan ke tempat mereka masing-masing dan meninggalkan
Dia sendiri. Namun, di Yohanes 14:3, Dia memberikan jaminan kepada
mereka akan adanya tempat di rumah Bapa bagi mereka—sebuah tempat yang
pasti jauh lebih baik! Pada akhirnya, di 14:1, Yesus memulai dengan
menguatkan mereka agar hati mereka tidak digelisahkan oleh
kepergian-Nya, sementara di 16:33, Dia memberikan jaminan bahwa mereka
dapat memiliki damai sejahtera oleh karena kemenangan-Nya yang akan
datang. Dengan ini pesan tersebut diakhiri dengan menggenapi pemikiran
yang terdapat di awal ceramah-Nya. —Bill Crowder
Bagaimana bila kamu menyerahkan masalahmu kepada Allah? Apa yang kamu gunakan untuk mengingatkanmu agar menyerahkan segala kekuatiran kecemasanmu kepada-Nya?
Ya Bapa, rasanya masalah datang bertubi-tubi. Namun, ketika masalah itu datang, Engkau ada bersamaku. Tolonglah aku untuk bergantung penuh kepada-Mu hari ini.
No comments:
Post a Comment