Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir. —Keluaran 3:10
Ketika sedang menunggang kudanya di Gurun Chihuahua pada akhir dekade 1800-an, Jim White melihat kepulan asap aneh yang berpusar-pusar ke angkasa. Karena mencurigai api itu berasal dari semak yang terbakar, si koboi muda memacu kudanya menuju ke sumbernya. Namun, ternyata yang dilihatnya bukan asap, melainkan sekawanan besar kelelawar yang beterbangan keluar dari sebuah lubang di tanah. White telah menemukan Gua Carlsbad, serangkaian gua yang sangat besar dan spektakuler di negara bagian New Mexico.
Ketika Musa sedang menggembalakan domba di sebuah gurun Timur Tengah, ia juga melihat pemandangan aneh yang menarik perhatiannya—semak duri yang menyala-nyala tetapi tidak dimakan api (Kel. 3:2). Ketika Allah sendiri berbicara dari semak duri itu, Musa menyadari bahwa ia telah menemukan sesuatu yang jauh lebih besar daripada yang terlihat di permukaan. Allah berkata kepada Musa, “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham” (ay.6). Allah ingin memimpin umat Israel keluar dari perbudakan dan menunjukkan identitas sejati mereka sebagai anak-anak-Nya (ay.10).
Lebih dari enam ratus tahun sebelumnya, Allah telah memberikan janji ini kepada Abraham: “Olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat” (Kej. 12:3). Keluarnya bangsa Israel dari Mesir hanyalah satu langkah menuju berkat itu, karena rencana besar Allah untuk menyelamatkan ciptaan-Nya adalah melalui Mesias, keturunan Abraham.
Hari ini kita dapat menikmati manfaat dari berkat itu, karena Allah menawarkan penyelamatan tersebut kepada semua orang. Kristus datang untuk mati bagi dosa-dosa seluruh dunia. Hanya dengan beriman kepada-Nya, kita juga menjadi anak-anak Allah yang hidup.—Tim Gustafson
WAWASAN
Panggilan Allah atas Musa di gunung ini menjadi contoh dari cara kerja
yang sering ditempuh-Nya. Allah sering memakai masa pelatihan di
belantara untuk memperlengkapi seseorang bagi pelayanan. Yusuf melayani
dalam belantara perbudakan sebelum menjadi alat yang dipakai Allah untuk
menyelamatkan bangsanya. Elia dan Paulus juga menghabiskan sejumlah
waktu di tengah belantara. Tuhan Yesus sendiri menghabiskan empat puluh
hari di padang belantara sebelum memulai pelayanan-Nya di muka umum.
—Bill Crowder
Apa saja hal mengejutkan yang telah menolongmu belajar tentang Allah? Bagaimana cara kamu menjalani hidup setelah mengetahui bahwa kamu telah menjadi salah satu anak-Nya?
Terima kasih, Bapa, karena aku dapat menemui-Mu sekalipun Engkau sangat berkuasa, kudus, dan hadirat-Mu begitu dahsyat.
No comments:
Post a Comment