Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami. —1 Yohanes 1:2
Sejuta lebih anak muda ikut dalam lomba menulis surat internasional setiap tahunnya. Pada tahun 2018, tema lombanya adalah: “Bayangkan kamu adalah surat yang menjelajah waktu. Pesan apa yang ingin kamu sampaikan kepada para pembaca?”
Di dalam Alkitab terdapat sekumpulan surat yang oleh ilham dan pimpinan Roh Kudus telah menjelajah waktu melintasi zaman hingga akhirnya sampai kepada kita. Ketika gereja Kristen semakin berkembang, murid-murid Yesus menulis surat kepada jemaat-jemaat lokal di seluruh Eropa dan Asia Kecil untuk membantu mereka mengerti kehidupan baru yang mereka miliki di dalam Kristus. Banyak dari surat-surat itu dikumpulkan dan masuk ke dalam Alkitab yang kita baca sekarang.
Apa yang ingin disampaikan oleh para penulis surat itu kepada pembacanya? Yohanes menjelaskan, dalam suratnya yang pertama, bahwa ia menulis tentang “apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami.” Ia menulis tentang perjumpaannya dengan Kristus yang hidup (1 Yoh. 1:1). Ia menulis agar para pembacanya “beroleh persekutuan” dengan satu sama lain, dan “persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus” (ay.3). Saat kita bersekutu bersama, tulisnya, sukacita kita menjadi sempurna (ay.4). Surat-surat dalam Alkitab membawa kita ke dalam persekutuan yang melampaui waktu, yakni persekutuan dengan Allah yang kekal.—AMY PETERSON
WAWASAN
Siapakah Yohanes, penulis surat ini? Dia tidak hanya menulis ketiga
surat Yohanes, tetapi juga Injil Yohanes dan kitab Wahyu. Seperti Simon
Petrus dan Andreas yang bersaudara, Yohanes dan saudaranya Yakobus
adalah nelayan-nelayan (Matius 4:21) yang menjadi bagian dari dua belas
pengikut yang dipilih Yesus (Markus 3:16-19). Dalam kelompok tersebut,
Yohanes adalah satu dari tiga orang yang memiliki hubungan dekat dengan
Yesus (Markus 5:37; 9:2; 14:33). Ia menyebut dirinya sendiri sebagai
“murid yang dikasihi [Yesus]” (Yohanes 13:23), dan kasih menjadi tema
utama di sepanjang Injil dan surat-suratnya. Nampaknya ia satu-satunya
murid yang berada di dekat salib (19:26), lalu ia dan Petrus adalah yang
paling pertama masuk ke dalam kubur Kristus (20:8).—Alyson Kieda
Seandainya Allah menulis surat untuk kamu hari ini, kira-kira apa isinya? Seandainya kamu menulis surat kepada seorang teman dan menceritakan kepadanya tentang perjumpaan kamu dengan Allah yang hidup, apa yang akan kamu katakan?
Terima kasih, ya Bapa, untuk persekutuan yang kumiliki dengan-Mu.
No comments:
Post a Comment