Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu. —Mazmur 86:5
Ketika bersama suami menjelajahi salah satu sudut negara bagian Wyoming yang gersang dan tandus, saya melihat ada sekuntum bunga matahari tumbuh di tempat kering berbatu yang banyak ditumbuhi semak berduri, jelatang, kaktus berduri dan tanaman gersang lainnya. Meski tidak setinggi bunga matahari pada umumnya, tetap saja bunga itu terlihat indah dan membuat saya gembira.
Pemandangan indah tak terduga di tempat yang gersang dan tandus itu mengingatkan saya bagaimana hidup, bahkan bagi orang Kristen, bisa terasa gersang dan suram. Masalah tampaknya terlalu berat untuk diselesaikan, dan seperti seruan Daud sang pemazmur, doa-doa kita sepertinya tidak didengar: “Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, jawablah aku, sebab sengsara dan miskin aku” (Mzm. 86:1). Seperti Daud, kita juga rindu mengalami sukacita (ay.4).
Meski demikian, Daud melanjutkan dengan menyatakan bahwa kita melayani “Allah penyayang dan pengasih” (ay.15), yang “berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Nya” (ay.5). Allah tentu menjawab doa kita (ay.7).
Terkadang dalam kehidupan kita yang suram, Allah mengirimkan bunga matahari—bisa berupa pesan yang menguatkan dari teman; ayat atau bagian Alkitab yang menenangkan jiwa; matahari terbit yang indah—yang membantu kita melangkah maju dengan langkah yang lebih ringan dan penuh harapan. Sambil kita menantikan hari ketika Allah akhirnya melepaskan kita dari setiap kesulitan kita, marilah bersama pemazmur kita menyatakan, “Engkau besar dan melakukan keajaiban-keajaiban; Engkau sendiri saja Allah” (ay.10).—Alyson Kieda
WAWASAN
Raja Daud tercatat sebagai penulis dari tujuh puluh tiga atau tujuh
puluh empat mazmur, dan Mazmur 86 adalah salah satunya. Tidak seperti
beberapa mazmur Daud (misalnya saja keterangan pembuka Mazmur 51),
Mazmur 86 tidak menuliskan komentar apa pun mengenai keadaan yang
menggugah penulisannya, dan rupanya di dalam mazmur ini terdapat
sejumlah frasa yang muncul di mazmur-mazmur Daud lainnya. Namun, ciri
kunci Mazmur 86, sebagaimana dijelaskan The New Bible Commentary, bisa
jadi adalah kemunculan nama Tuhan sebanyak tujuh kali
(ay.3,4,5,8,9,12,15) yang menggunakan istilah Ibrani Adonai, yang
berbicara mengenai kedaulatan Allah. Sembari Daud menyembah dan memuja
kebesaran Allah, ia juga membawa kebutuhan dan kekhawatirannya kepada
Dia—karena tahu bahwa ia sedang meminta kepada Allah yang tidak hanya
layak menerima segala sembah dan pujinya, tetapi juga Satu-satunya yang
dapat dipercaya dengan segala kemungkinan jawaban yang diterimanya.—Bill
Crowder
Dari situasi sulit apa Allah telah menyelamatkanmu? Dalam masa-masa itu, pernahkah kamu melihat adanya “bunga matahari” yang menolongmu tetap bertahan?
Allah yang Maha Pengasih, terima kasih karena Engkau telah berbelas kasihan dan bermurah hati kepada kami. Mampukan kami untuk mengingat betapa Engkau setia dan selalu menjawab doa-doa kami di masa lalu—dan akan menjawabnya lagi di masa menddatang.
No comments:
Post a Comment