Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Akulah gembala yang baik.—Yohanes 10:10-11
Thomas Hobbes, seorang filsuf yang hidup di abad ke-17, pernah menulis bahwa hidup manusia dalam naturnya itu “sendirian, miskin, buruk, kasar, dan singkat.” Menurut Hobbes, insting manusia cenderung ingin berperang sebagai upaya meraih dominasi atas orang lain; karena itulah lembaga pemerintah dibentuk supaya hukum dan ketertiban terpelihara.
Keadaan manusia yang suram itu terdengar seperti gambaran yang diberikan Yesus ketika Dia berkata, “Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok” (Yoh. 10:8). Namun, Yesus menawarkan harapan di tengah keputusasaan. “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan,” tetapi kemudian datanglah kabar baik: “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (ay.10).
Mazmur 23 memberikan gambaran indah tentang kehidupan yang diberikan Sang Gembala yang baik kepada kita. Di dalam Dia, kita “takkan kekurangan” (ay.1) dan jiwa kita disegarkan (ay.3). Dia menuntun kita di jalan yang benar dari kehendak-Nya yang sempurna, sehingga sekalipun kita menghadapi masa-masa penuh kekelaman, kita tidak perlu takut; karena Dia hadir untuk menghibur kita (ay.3-4). Dia memberikan kemenangan di tengah kesulitan hidup dan melimpahi kita dengan berkat-berkat (ay.5). Kebaikan dan kasih-Nya akan mengikuti kita seumur hidup, dan kita memiliki hak istimewa untuk diam di dalam rumah-Nya selama-lamanya (ay.6).
Kiranya kita menjawab panggilan Sang Gembala dan mengalami hidup berkelimpahan yang kita terima lewat kedatangan-Nya.—Remi Oyedele
WAWASAN
Pada zaman Yesus, para gembala memakai dua macam kandang bagi
domba-domba mereka. Di desa, para gembala memelihara domba-domba mereka
di kandang gabungan yang bertembok batu dan berpintu gerbang, dan dijaga
oleh para penjaga pintu. Di ladang, kandang domba sering kali berupa
kandang darurat yang dibuat dari batu, dan sang gembala akan menjaga
domba-dombanya dengan tidur melintang di depan bukaan sempit di bagian
depan kandang. Dalam Yohanes 10, Yesus memakai gambaran tentang seorang
gembala dan domba-dombanya untuk memberi jaminan perlindungan pribadi
dari-Nya. Kata Yesus, Dialah “pintu ke domba-domba” (ay.7,9) yang
“memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (ay.11,15). Kandang domba
gabungan pasti menampung banyak kawanan. Namun, ketika gembala memanggil
domba-dombanya di antara kawanan yang bercampur baur itu, hanya
domba-domba miliknya sendiri yang akan merespons panggilannya. Karena
mengenali suara gembalanya, domba-domba itu akan mendekat kepadanya dan
mengikutnya keluar dari kandang ke padang rumput (ay.3-5). —K.T. Sim
Bagaimana kamu menggambarkan hidup yang diberikan Yesus lewat kedatangan-Nya? Bagaimana kamu dapat membagikan hidup tersebut dengan orang lain?
Tuhan Yesus, Engkaulah sumber dari hidup sejati yang berkelimpahan. Tolonglah aku mencari kepenuhan hidupku hanya di dalam-Mu.
No comments:
Post a Comment