Demikianlah firman Tuhan: . . . Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. —Yeremia 31:33
Setelah para astronaut mendaratkan pesawat ulang alik Eagle di Laut Tranquility, Neil Amstrong berkata, “Satu langkah kecil bagi manusia, satu lompatan raksasa bagi umat manusia.” Ia orang pertama yang berjalan di permukaan bulan. Para penjelajah ruang angkasa lain pun menyusul, termasuk Gene Cernan, komandan misi Apollo terakhir. “Di situlah saya, dan di sanalah engkau, Bumi—begitu hidup dan tak terkatakan, dan saya merasa . . . tidak mungkin ini terjadi secara kebetulan,” kata Cernan, “Pasti ada kekuatan yang lebih besar daripada engkau, dan lebih besar daripada aku.” Bahkan dari sudut pandang mereka yang unik di ruang angkasa, mereka menyadari betapa kecilnya mereka bila dibandingkan dengan luasnya alam semesta.
Nabi Yeremia juga mengakui kebesaran Allah sebagai Pencipta dan Penopang bumi dan segala ciptaan lainnya. Sang Pencipta segala sesuatu itu berjanji untuk menyatakan diri-Nya secara intim ketika Dia menawarkan umat-Nya kasih, pengampunan, dan pengharapan (Yer. 31:33-34). Yeremia menegaskan kebesaran Allah sebagai “yang memberi matahari untuk menerangi siang, yang menetapkan bulan dan bintang-bintang untuk menerangi malam” (ay.35). Pencipta kita dan Tuhan yang Mahakuasa akan memerintah atas segala sesuatu seiring Dia berkarya menebus seluruh umat-Nya (ay.36-37).
Kita tidak akan pernah selesai menjelajahi angkasa yang tak terukur luasnya dan menyelami dasar-dasar bumi yang dalam. Namun, kita dapat mengagumi kompleksnya alam semesta ini dan mempercayai Dia yang menciptakan bulan—dan segala sesuatunya.—Xochitl Dixon
WAWASAN
Perjanjian Nuh adalah salah satu perjanjian yang paling awal dicatat di
dalam Kitab Suci. Pelangi adalah tanda janji Allah untuk tidak akan lagi
menghancurkan bumi dengan air bah (Kej. 9:8-17). Allah membuat
perjanjian dengan Abraham ketika Dia memanggilnya untuk pergi ke tanah
Kanaan dan berjanji untuk membuatnya menjadi sebuah bangsa yang besar,
memberikan tanah tersebut kepadanya, dan memberkati segala bangsa
melaluinya (12:1-3; 15:5-16; 17:6-8). Allah memeteraikan perjanjian
dengan Abraham tersebut dengan tanda sunat (17:10-11). Dalam
perjanjian-Nya dengan Daud, Allah menjanjikan kepada Daud, keturunan
Abraham, bahwa setiap raja yang duduk di atas takhta Israel akan datang
dari keturunannya sendiri (2Sam. 7:8-16; 1Taw. 17:11-14). Tandanya
adalah Anak Daud yang dijanjikan (Mat. 1:1; Kis. 13:23). Penulis kitab
Ibrani mengutip Yeremia 31:31-34 dan menyatakan bahwa Kristus, Anak Daud
yang dijanjikan, sekarang adalah “Pengantara dari suatu perjanjian yang
baru” (Ibr. 8:6-13; 9:15; 12:24). —K. T. Sim
Bagaimana membayangkan kebesaran Allah sebagai Pencipta dan Pendukung alam semesta membantu kamu percaya menghadapi masalah yang menghadang? Bagaimana kompleksnya alam semesta ini dapat membantu kamu mempercayakan setiap hal kecil dalam hidup kamu kepada Allah?
Allah Pencipta dan Penopang segalanya, terima kasih Engkau telah mengundang kami untuk mengenal Engkau dan menaruh kepercayaan kepada-Mu hari ini dan selamanya.
No comments:
Post a Comment