Setiap kali alarm ponselnya berbunyi pada pukul 3.16 sore, Shelley berhenti dari kesibukannya dan mengambil waktu untuk memuji Allah. Ia mengucap syukur kepada Allah dan menyebutkan semua kebaikan-Nya. Meskipun ia terbiasa berkomunikasi dengan Allah sepanjang hari, Shelley senang meluangkan waktu khusus tersebut karena hal itu menolongnya menikmati hubungan yang akrab dengan Allah.
Terinspirasi oleh kesetiaannya yang penuh sukacita, saya pun bertekad mengambil waktu khusus setiap hari untuk bersyukur kepada Kristus atas pengorbanan-Nya di kayu salib dan juga mendoakan mereka yang belum percaya. Saya tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi apabila semua orang percaya mau berhenti sejenak dari kesibukan mereka untuk memuji Allah dengan cara mereka masing-masing dan tekun mendoakan orang lain setiap hari.
Gambaran indah tentang gelombang pujian yang mengalir sampai ke ujung-ujung bumi bergema lewat kata-kata dalam Mazmur 67. Pemazmur memohon belas kasihan Allah dan menyatakan kerinduannya agar nama Allah dikenal di antara segala bangsa (ay.2-3). Ia bernyanyi, “Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah; kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu” (ay.4). Ia bersukacita karena pemerintahan Allah yang adil dan tuntunan-Nya yang setia (ay.5). Sebagai saksi hidup atas kasih Allah yang besar dan berkat-Nya yang berlimpah, pemazmur memimpin umat Allah untuk menaikkan puji-pujian syukur yang gembira (ay.6-7).
Kesetiaan Allah yang tak berkesudahan kepada anak-anak-Nya yang terkasih mengilhami kita untuk memuji Dia. Saat kita melakukannya, orang lain dapat mengikuti kita untuk mempercayai-Nya, menghormati-Nya, mengikuti-Nya, dan mengakui-Nya sebagai Tuhan atas hidup mereka.—Xochitl Dixon
WAWASAN
Mazmur 67 adalah doa yang membawa berkat Allah untuk Abraham dalam Kejadian 12:1-3 dan berkat Harun pada Bilangan 6:24-27 (“TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau…”). Karena nyanyian ini menekankan pada hasil tanah sebagai berkat Allah (Mazmur 67:7), maka mazmur ini mungkin disusun untuk digunakan selama perayaan panen seperti Hari Raya Pondok Daun. Biasanya, dalam Perjanjian Lama kata yang diterjemahkan sebagai “bangsa” (Ibrani ‘am) mengacu terutama pada bangsa Israel; namun, Mazmur 67 mengisyaratkan bahwa berkat Allah pada “suku-suku bangsa” menjangkau hingga ke luar Israel dan kepada “bangsa-bangsa” (ay.4) dan dengan tegas menekankan lingkup universal dari kebaikan Allah. Melalui kebaikan Allah pada umat-Nya, Dia dikenal dan ditinggikan di seluruh bumi (ay.3), sebagaimana yang dijanjikan Allah pada Abraham.—Monica Brands
Mazmur 67 adalah doa yang membawa berkat Allah untuk Abraham dalam Kejadian 12:1-3 dan berkat Harun pada Bilangan 6:24-27 (“TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau…”). Karena nyanyian ini menekankan pada hasil tanah sebagai berkat Allah (Mazmur 67:7), maka mazmur ini mungkin disusun untuk digunakan selama perayaan panen seperti Hari Raya Pondok Daun. Biasanya, dalam Perjanjian Lama kata yang diterjemahkan sebagai “bangsa” (Ibrani ‘am) mengacu terutama pada bangsa Israel; namun, Mazmur 67 mengisyaratkan bahwa berkat Allah pada “suku-suku bangsa” menjangkau hingga ke luar Israel dan kepada “bangsa-bangsa” (ay.4) dan dengan tegas menekankan lingkup universal dari kebaikan Allah. Melalui kebaikan Allah pada umat-Nya, Dia dikenal dan ditinggikan di seluruh bumi (ay.3), sebagaimana yang dijanjikan Allah pada Abraham.—Monica Brands
Dapatkah kamu meluangkan waktu beberapa menit hari ini untuk memuji Allah? Hal apa saja yang dapat kamu syukuri?
Allahku, Engkau layak menerima segala pujian kami!
No comments:
Post a Comment