“Apa yang kau alami?” tanya Zeal, seorang pengusaha Nigeria, sambil membungkukkan badannya di atas salah satu ranjang rumah sakit di Lagos. “Luka tembak,” jawab si pemuda yang pahanya diperban. Meski sudah cukup sehat untuk kembali ke rumah, pemuda itu tidak bisa pulang sebelum ia menyelesaikan tagihan rumah sakit—kebijakan yang diberlakukan di banyak rumah sakit pemerintah di wilayah tersebut. Setelah berkonsultasi dengan seorang pekerja sosial, Zeal diam-diam menanggung pembayaran tagihan tersebut melalui lembaga amal yang pernah ia dirikan sebagai wujud nyata dari imannya. Ia berharap orang-orang yang telah menerima berkat kebebasan itu kelak akan memberkati orang lain juga.
Membagikan berkat Allah kepada sesama merupakan tema yang muncul di sepanjang Alkitab. Misalnya, ketika Musa memberitahukan cara hidup di Tanah Perjanjian kepada orang Israel, ia meminta mereka untuk mengembalikan milik Allah terlebih dahulu (lihat Ul. 26:1-3) dan mempedulikan orang-orang yang membutuhkan pertolongan—orang asing, yatim piatu, dan para janda (ay.12). Karena tinggal di “negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya” (ay.15), mereka harus rela menunjukkan kasih Allah kepada mereka yang membutuhkan.
Kita juga dapat menyebarkan kasih Allah dengan cara membagikan harta yang kita punya, dalam jumlah besar atau kecil. Mungkin kita tidak memiliki kesempatan untuk memberi secara pribadi seperti yang dilakukan Zeal, tetapi kita dapat meminta Allah untuk menunjukkan pertolongan seperti apa yang dapat kita berikan dan siapa yang membutuhkan bantuan kita.—Amy Boucher Pye
WAWASAN
Dalam Alkitab bahasa Ibrani, kitab-kitab biasanya dinamakan berdasarkan kata-kata pembukanya. Kitab Ulangan di dalam Alkitab Ibrani disebut “inilah perkataan-perkataan”—pernyataan pembuka dari Ulangan 1:1. Sementara itu, judul kitab ini lebih menggambarkan fungsi kitab tersebut, yaitu sebagai pengulangan penguraian hukum-hukum Taurat oleh Musa tidak lama sebelum kematiannya dan menceritakan penyeberangan bangsa Israel ke tanah perjanjian. Kitab ini mengingatkan tentang perjanjian mereka dengan Allah—sebuah perjanjian yang harus mereka jalankan di tanah tersebut. Kitab ini terbagi menjadi tiga bagian: konteks sejarahnya (1:1-4), pengulangan penguraian hukum Taurat (1:5–30:20), dan penunjukan Yosua sebagai persiapan kematian Musa (pasal 31–34). Sangat jelas bahwa “pengulangan” penguraian hukum Taurat adalah tujuan utama kitab Ulangan. —Bill Crowder
Dalam Alkitab bahasa Ibrani, kitab-kitab biasanya dinamakan berdasarkan kata-kata pembukanya. Kitab Ulangan di dalam Alkitab Ibrani disebut “inilah perkataan-perkataan”—pernyataan pembuka dari Ulangan 1:1. Sementara itu, judul kitab ini lebih menggambarkan fungsi kitab tersebut, yaitu sebagai pengulangan penguraian hukum-hukum Taurat oleh Musa tidak lama sebelum kematiannya dan menceritakan penyeberangan bangsa Israel ke tanah perjanjian. Kitab ini mengingatkan tentang perjanjian mereka dengan Allah—sebuah perjanjian yang harus mereka jalankan di tanah tersebut. Kitab ini terbagi menjadi tiga bagian: konteks sejarahnya (1:1-4), pengulangan penguraian hukum Taurat (1:5–30:20), dan penunjukan Yosua sebagai persiapan kematian Musa (pasal 31–34). Sangat jelas bahwa “pengulangan” penguraian hukum Taurat adalah tujuan utama kitab Ulangan. —Bill Crowder
Menurut kamu, bagaimana perasaan si pasien yang
tagihannya dilunasi oleh Zeal? Jika kamu pernah menerima berkat yang
tidak terduga, apa yang menjadi respons kamu waktu itu?
Terima kasih, ya Allah, karena Engkau
memperhatikan jiwa-jiwa yang membutuhkan pertolongan-Mu. Bukalah mataku
agar dapat melihat kebutuhan jasmani dan rohani orang lain, yang jauh
maupun dekat, dan tolong aku agar tahu cara yang terbaik untuk menolong
mereka.
No comments:
Post a Comment