Sepuluh ribu jam. Menurut penulis Malcolm Gladwell, jumlah waktu itulah yang dibutuhkan seseorang untuk menjadi terampil dalam keahlian yang ditekuninya. Bahkan bagi seniman dan musisi terhebat sepanjang masa sekalipun, bakat bawaan mereka yang luar biasa belum cukup untuk mencapai tingkat keahlian yang akhirnya mereka capai. Mereka harus menekuni keahlian mereka setiap hari dengan sungguh-sungguh.
Meski tampaknya aneh, kita memerlukan mentalitas yang sama bila kita ingin belajar hidup dalam kuasa Roh Kudus. Dalam surat Galatia, Paulus mendorong jemaat untuk dipisahkan bagi Allah. Namun, Paulus menjelaskan bahwa hal tersebut tidak bisa dicapai hanya dengan menaati serangkaian peraturan, melainkan kita dipanggil untuk hidup oleh Roh. Kata dalam bahasa Yunani yang dipakai oleh Paulus untuk “hiduplah” dalam Galatia 5:16 secara harafiah berarti berjalan mengelilingi sesuatu, atau menempuh perjalanan (peripateo). Jadi, bagi Paulus, hidup oleh Roh berarti berjalan bersama Roh Kudus setiap hari—bukan mengalami kuasa-Nya hanya satu kali seumur hidup.
Marilah kita berdoa agar kita dipenuhi oleh Roh Kudus setiap hari—yang berarti berserah kepada karya Roh Kudus yang menasihati, membimbing, menghibur, dan selalu menyertai kita. Ketika “memberi diri [kita] dipimpin oleh Roh” sedemikian rupa (ay.18), kita akan semakin peka dan mampu mendengar suara-Nya dan mengikuti tuntunan-Nya. Allah Roh Kudus, kiranya aku setia berjalan bersama-Mu hari ini, dan dari hari ke hari!—Peter Chin
WAWASAN
Unsur inti hidup di dalam Roh menurut Paulus ada di dalam Galatia 5:14: “Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: ‘Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!’” Ini adalah hal yang penting karena sang rasul sedang menulis kepada sebuah komunitas orang-orang percaya yang sedang terpikat untuk kembali kepada hukum Musa dan menjauh dari kasih karunia Kristus. Paulus mengingatkan orang-orang Galatia bahwa masalahnya bukanlah menjaga ketaatan terhadap rincian-rincian terkecil dari hukum tersebut, melainkan menghayati tujuan dari hukum tersebut—“kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Dengan berfokus pada prioritas ini, sang rasul sedang menyelaraskan dengan pesan konsisten Kitab Suci yang disuarakan oleh Yesus (Markus 12:31), oleh Paulus sendiri di Roma 13:9, dan Yakobus (Yakobus 2:8)—yang semuanya mengutip dari Musa (Imamat 19:18). Tantangan etis hidup di dalam Kristus sangatlah jelas. —Bill Crowder
Unsur inti hidup di dalam Roh menurut Paulus ada di dalam Galatia 5:14: “Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: ‘Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!’” Ini adalah hal yang penting karena sang rasul sedang menulis kepada sebuah komunitas orang-orang percaya yang sedang terpikat untuk kembali kepada hukum Musa dan menjauh dari kasih karunia Kristus. Paulus mengingatkan orang-orang Galatia bahwa masalahnya bukanlah menjaga ketaatan terhadap rincian-rincian terkecil dari hukum tersebut, melainkan menghayati tujuan dari hukum tersebut—“kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Dengan berfokus pada prioritas ini, sang rasul sedang menyelaraskan dengan pesan konsisten Kitab Suci yang disuarakan oleh Yesus (Markus 12:31), oleh Paulus sendiri di Roma 13:9, dan Yakobus (Yakobus 2:8)—yang semuanya mengutip dari Musa (Imamat 19:18). Tantangan etis hidup di dalam Kristus sangatlah jelas. —Bill Crowder
Roh Kudus mendiami kita saat kita menerima
keselamatan dan itu adalah peristiwa sekali seumur hidup. Apa bedanya
hal itu dengan dipenuhi atau hidup oleh Roh? Bagaimana selama ini kamu
menunjukkan buah Roh dalam hidupmu?
Ya Bapa, mampukanlah aku mengalami kehadiran
dan bimbingan Roh Kudus hari ini, agar aku dapat berjalan bersama Engkau
dan hidup dalam cara yang menyenangkan-Mu.
No comments:
Post a Comment