Saat itu Natal sudah dekat dan sang ibu merasa anak-anaknya sulit mengucap syukur. Ia tahu betapa mudahnya perasaan seperti itu menyelinap, tetapi ia juga ingin memberikan pelajaran berharga bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, ia mengitari rumahnya dan memasang pita-pita merah pada saklar lampu, ruang makan, pintu kulkas, mesin cuci, mesin pengering, dan keran air. Pada setiap pita, ia menuliskan catatan: “Kita sering lupa kepada berkat-berkat dari Allah, maka aku memasang pita ini. Allah sudah begitu baik kepada keluarga kita. Jangan kita lupa dari mana semua berkat itu datang.”
Dalam Ulangan pasal 6, kita melihat bahwa bagi masa depannya bangsa Israel harus menaklukkan tempat-tempat yang sudah terbangun. Mereka akan menempati kota-kota yang besar dan baik yang tidak mereka dirikan (ay.10), tinggal di rumah-rumah yang dipenuhi barang-barang baik yang tidak mereka isi, mendapat manfaat dari banyak sumur, kebun anggur, serta kebun zaitun yang tidak mereka gali atau tanami (ay.11). Semua berkat itu datang dari satu sumber—“Tuhan, Allahmu” (ay.10). Ketika Allah dengan penuh kasih sudah menyediakan semua itu dan banyak hal lainnya, Musa ingin memperingatkan bangsa Israel agar tidak melupakan-Nya (ay.12).
Adakalanya kita terlena dan mudah lupa. Namun, janganlah kita mengabaikan kebaikan Allah, karena Dialah sumber semua berkat yang kita nikmati.—John Blase
WAWASAN
Orang Yahudi Ortodoks menafsirkan perintah dari Ulangan 6:8 secara harfiah. Lelaki Yahudi yang taat akan mengikatkan wadah-wadah kulit yang dikenal sebagai tefillin (bahasa Yunani, yang berarti kotak kulit berisikan nas Ibrani) pada lengan atau tangan kirinya dan pada dahinya. Tefillin memuat bagian dari ayat Kitab Suci yang dikenal sebagai Shema (Ulangan 6:4-9). Dalam Markus 12:29-31, Yesus mengutip dari Shema dan Imamat 19:18 ketika Ia mengatakan “tidak ada hukum lain yang lebih utama” daripada “mengasihi Tuhan Allahmu… [dan] mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
Tefillin biasanya mencakup ayat-ayat Kitab Suci dari Keluaran 13:1-16 dan Ulangan 11:13-21. Bagian dari kitab Keluaran mengacu kepada Paskah yang pertama ketika Allah mengatakan, “Hal itu bagimu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi peringatan di dahimu, supaya hukum TUHAN ada di bibirmu” (Keluaran 13:9). Akan datang saatnya ketika mereka yang menolak Allah harus memiliki tanda entah pada tangan atau dahi mereka (Wahyu 13:16; 14:9). Iblis senang memalsukan cara-cara Allah. —Tim Gustafson
Orang Yahudi Ortodoks menafsirkan perintah dari Ulangan 6:8 secara harfiah. Lelaki Yahudi yang taat akan mengikatkan wadah-wadah kulit yang dikenal sebagai tefillin (bahasa Yunani, yang berarti kotak kulit berisikan nas Ibrani) pada lengan atau tangan kirinya dan pada dahinya. Tefillin memuat bagian dari ayat Kitab Suci yang dikenal sebagai Shema (Ulangan 6:4-9). Dalam Markus 12:29-31, Yesus mengutip dari Shema dan Imamat 19:18 ketika Ia mengatakan “tidak ada hukum lain yang lebih utama” daripada “mengasihi Tuhan Allahmu… [dan] mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
Tefillin biasanya mencakup ayat-ayat Kitab Suci dari Keluaran 13:1-16 dan Ulangan 11:13-21. Bagian dari kitab Keluaran mengacu kepada Paskah yang pertama ketika Allah mengatakan, “Hal itu bagimu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi peringatan di dahimu, supaya hukum TUHAN ada di bibirmu” (Keluaran 13:9). Akan datang saatnya ketika mereka yang menolak Allah harus memiliki tanda entah pada tangan atau dahi mereka (Wahyu 13:16; 14:9). Iblis senang memalsukan cara-cara Allah. —Tim Gustafson
Sebutkan lima berkat yang kamu alami dalam
kehidupan ini. Mengapa kamu bersyukur atas berkat-berkat tersebut?
Bagaimana caramu berterima kasih kepada Allah atas semua berkat-Nya hari
ini?
Bapa yang Pengasih, Engkaulah sumber setiap
berkat dalam hidup kami. Ampunilah kami yang sering sombong dan
menganggap berkat-berkat itu berasal dari kekuatan kami sendiri. Terima
kasih atas semua pemberian-Mu.
No comments:
Post a Comment