Nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu. —1 Tesalonika 5:11
Rusa Afrika secara naluriah membentuk “lingkaran kewaspadaan” saat
beristirahat di padang sabana. Rusa-rusa biasa duduk berkelompok dengan
posisi masing-masing menghadap ke luar ke arah yang berbeda-beda.
Dengan cara tersebut, mereka dapat memantau keadaan di sekeliling mereka
360 derajat dan berkomunikasi apabila ada bahaya atau kesempatan yang
mendekat.
Rusa-rusa dalam kelompok itu tidak memperhatikan diri sendiri, tetapi saling menjaga. Begitu jugalah hikmat Allah bagi para pengikut Yesus. Alkitab mendorong kita, “Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita” (Ibr. 10:24-25).
Kepedulian terhadap satu sama lain bukan hanya dimaksudkan agar kita bertahan, melainkan untuk membuat kita serupa dengan Yesus: yakni sebagai hamba-hamba Allah yang membawa kasih dan dampak bagi dunia—sebagai umat yang bersama menantikan dengan yakin Kerajaan Allah yang akan datang. Kita semua membutuhkan dorongan semangat, dan Allah akan menolong kita untuk menolong satu sama lain mendekat kepada-Nya bersama-sama dalam kasih.
Rusa-rusa dalam kelompok itu tidak memperhatikan diri sendiri, tetapi saling menjaga. Begitu jugalah hikmat Allah bagi para pengikut Yesus. Alkitab mendorong kita, “Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita” (Ibr. 10:24-25).
Nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu. —1 Tesalonika 5:11
Orang Kristen tidak dimaksudkan untuk berjalan sendiri, sebagaimana
dijelaskan oleh penulis Ibrani. Bersama, kita akan lebih kuat. Kita
dapat “saling menasihati” (ay.25),
untuk “menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan
dengan penghiburan yang [kita] terima sendiri dari Allah” (2 Kor. 1:4),
dan saling membantu untuk tetap mewaspadai upaya-upaya Iblis yang
“berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang
yang dapat ditelannya” (1 Ptr. 5:8).Kepedulian terhadap satu sama lain bukan hanya dimaksudkan agar kita bertahan, melainkan untuk membuat kita serupa dengan Yesus: yakni sebagai hamba-hamba Allah yang membawa kasih dan dampak bagi dunia—sebagai umat yang bersama menantikan dengan yakin Kerajaan Allah yang akan datang. Kita semua membutuhkan dorongan semangat, dan Allah akan menolong kita untuk menolong satu sama lain mendekat kepada-Nya bersama-sama dalam kasih.
Pernahkah Anda menerima kekuatan dan pertolongan dari saudara seiman? Siapa yang dapat Anda semangati dengan kasih Allah?
Terima kasih untuk kesetiaan-Mu, ya Allah
yang Maha Pengasih. Tolonglah aku menyemangati orang lain untuk
menantikan kehadiran-Mu hari ini!
No comments:
Post a Comment