Ketika mulai muncul bercak-bercak putih di kulit cokelatnya yang indah, seorang perempuan muda merasa ketakutan, seolah-olah jati dirinya hilang atau memudar. Dengan riasan tebal, ia berusaha menutupi “bercak-bercak”, begitu ia menyebutnya—yang disebabkan oleh kelainan kulit bernama vitiligo, yaitu kehilangan pigmen melanin yang menghasilkan warna.
Kemudian, pada suatu hari, ia bertanya kepada dirinya sendiri: Mengapa hal ini harus kusembunyikan? Dengan bergantung pada kekuatan dari Allah untuk bisa menerima dirinya sendiri, ia pun berhenti memakai riasan tebal. Tak lama kemudian, ia mulai mendapat perhatian luas karena kepercayaan dirinya. Akhirnya, ia menjadi pengidap vitiligo pertama yang menjadi model iklan untuk salah satu merek kosmetik berskala global.
“Semuanya ini anugerah,” katanya kepada pembawa acara berita TV, sambil menambahkan bahwa semangatnya didorong oleh iman, keluarga, dan para sahabat.
Kisah wanita tersebut mengingatkan kita bahwa setiap dari kita diciptakan menurut gambar Allah. “Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia, laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka” (Kej. 1:27). Bagaimanapun penampilan kita, kita semua menyandang gambar Allah. Sebagai manusia ciptaan-Nya, kita mencerminkan kemuliaan-Nya; dan sebagai pengikut Yesus kita diubahkan untuk menjadi wakil-Nya di dunia.
Apakah kamu bergumul untuk mencintai dirimu? Hari ini, lihatlah pada cermin dan tersenyumlah untuk Allah. Dia telah menciptakanmu menurut gambar-Nya sendiri. —Patricia Raybon
WAWASAN
Bacaan hari ini berisi dua pokok penting. Pertama, umat manusia berbeda dari semua makhluk hidup lainnya karena kita dijadikan menurut gambar Allah. Kedua, tugas pertama yang Allah berikan kepada kita adalah untuk berkuasa atas semua ciptaan di bumi (Kejadian 1:26). Ada banyak perdebatan tentang makna “gambar Allah.” Hal itu bisa saja merujuk kepada intelektual, moral, atau kerohanian. Namun, yang menarik adalah ungkapan “supaya mereka berkuasa [atas semua ciptaan lain]” (ay.26). Dijadikan dalam gambar Allah memampukan kita menyelesaikan mandat untuk berkuasa atas segala ciptaan. —J.R. Hudberg
Bacaan hari ini berisi dua pokok penting. Pertama, umat manusia berbeda dari semua makhluk hidup lainnya karena kita dijadikan menurut gambar Allah. Kedua, tugas pertama yang Allah berikan kepada kita adalah untuk berkuasa atas semua ciptaan di bumi (Kejadian 1:26). Ada banyak perdebatan tentang makna “gambar Allah.” Hal itu bisa saja merujuk kepada intelektual, moral, atau kerohanian. Namun, yang menarik adalah ungkapan “supaya mereka berkuasa [atas semua ciptaan lain]” (ay.26). Dijadikan dalam gambar Allah memampukan kita menyelesaikan mandat untuk berkuasa atas segala ciptaan. —J.R. Hudberg
Mana yang lebih penting bagi kamu—bagaimana orang
memandangmu atau bahwa mereka melihat Allah hadir dalam dirimu? Dengan
cara apa kamu dapat menampilkan diri sebagai gambar Allah kepada
sesama?
Tolonglah aku menerima cara-Mu menciptakanku, ya Tuhan. Berkuasalah dalam hatiku agar orang lain dapat melihat-Mu dalam diriku.
No comments:
Post a Comment