Ketika berjalan-jalan dengan anak-anak, kami menemukan tumbuhan hijau lebat yang tumbuh berkelompok di sepanjang jalan. Menurut papan nama, itulah lumut kerak, sejenis jamur yang tumbuh bersama ganggang dalam simbiosis mutualisme (masing-masing organisme membutuhkan satu sama lain). Baik jamur maupun ganggang tidak dapat hidup sendiri-sendiri, tetapi bersama-sama mereka dapat tumbuh menjadi tanaman keras yang hidup hingga 4.500 tahun di daerah dataran tinggi. Karena mampu bertahan dalam kondisi kekeringan dan suhu yang rendah, tumbuhan ini menjadi salah satu dari sedikit sumber makanan bagi caribou (rusa kutub) dalam musim dingin yang panjang.
Hubungan antara jamur dan ganggang itu mengingatkan saya pada hubungan antar manusia. Kita bergantung kepada satu sama lain. Untuk dapat bertumbuh dan berkembang, kita harus ada dalam hubungan dengan satu sama lain.
Dalam suratnya kepada jemaat di Kolose, Paulus menggambarkan bagaimana seharusnya hubungan yang terjalin di antara kita. Kita harus mengenakan “belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran” (Kol. 3:12). Kita harus mengampuni satu sama lain dan hidup dalam damai sebagai “satu tubuh” (ay.15).
Tidak selalu mudah untuk hidup damai dengan keluarga ataupun teman-teman kita. Namun, ketika Roh Kudus memperlengkapi kita untuk menunjukkan kerendahan hati dan pengampunan dalam hubungan kita dengan sesama, kasih kita untuk satu sama lain akan mengarahkan kita kepada Kristus (Yoh. 13:35) dan membawa kemuliaan bagi Allah. —Amy Peterson
WAWASAN
Dalam Kolose 3:12-14, Paulus menasihati jemaat Kolose untuk mengenakan—artinya memakai, mengembangkan, melakukan, memperlihatkan—karakteristik tertentu. Daftarnya sangat mirip dengan buah Roh yang terdapat dalam Galatia 5:22-23. Buah Roh ditumbuhkan dan dikembangkan oleh Roh Kudus.
Daftar dalam Kolose 3:12-14 dan Galatia 5:22-23 menyebutkan sejumlah karakter yang sama (kasih, kemurahan, kelemahlembutan). Namun, ada sesuatu yang kadang kita abaikan. Dalam surat kepada jemaat Kolose, Paulus menasihati pembacanya untuk “mengenakan” (3:12). Mengenakan adalah kata kerja refleksif—objeknya sama dengan si pelaku. Artinya, Paulus menyuruh mereka melakukan sesuatu (dengan kata lain, karakteristik buah Roh itu bukan sifat yang muncul begitu saja, kita harus mengerjakannya terhadap diri sendiri). Pertumbuhan rohani merupakan kerja sama antara dua pihak: diri kita dan Roh Kudus. Paulus mengingatkan orang percaya di Kolose sekaligus kita semua bahwa kita harus bekerja sama dengan Roh Kudus dalam pertumbuhan rohani. —J.R. Hudberg
Dalam Kolose 3:12-14, Paulus menasihati jemaat Kolose untuk mengenakan—artinya memakai, mengembangkan, melakukan, memperlihatkan—karakteristik tertentu. Daftarnya sangat mirip dengan buah Roh yang terdapat dalam Galatia 5:22-23. Buah Roh ditumbuhkan dan dikembangkan oleh Roh Kudus.
Daftar dalam Kolose 3:12-14 dan Galatia 5:22-23 menyebutkan sejumlah karakter yang sama (kasih, kemurahan, kelemahlembutan). Namun, ada sesuatu yang kadang kita abaikan. Dalam surat kepada jemaat Kolose, Paulus menasihati pembacanya untuk “mengenakan” (3:12). Mengenakan adalah kata kerja refleksif—objeknya sama dengan si pelaku. Artinya, Paulus menyuruh mereka melakukan sesuatu (dengan kata lain, karakteristik buah Roh itu bukan sifat yang muncul begitu saja, kita harus mengerjakannya terhadap diri sendiri). Pertumbuhan rohani merupakan kerja sama antara dua pihak: diri kita dan Roh Kudus. Paulus mengingatkan orang percaya di Kolose sekaligus kita semua bahwa kita harus bekerja sama dengan Roh Kudus dalam pertumbuhan rohani. —J.R. Hudberg
Bagaimana hubungan Anda dengan sesama mengarahkan semua pihak kepada Yesus? Bagaimana cara Anda mengusahakan kedamaian?
Allah Roh Kudus, penuhilah kami dengan belas
kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran
seorang terhadap yang lain agar dunia dapat melihat kasih-Mu di dalam
kami.
No comments:
Post a Comment