Tindakan mendengarkan secara aktif itu mengingatkan saya pada ketaatan segera yang diperintahkan Kitab Suci dalam menghadapi godaan seksual. Dalam 1 Korintus 6:18, Paulus menulis kepada anggota jemaat yang tergoda oleh para pelacur bakti di kuil penyembahan berhala dan memerintahkan mereka untuk menjauhi percabulan. Memang adakalanya kita harus berdiri teguh dan bertahan menghadapi situasi yang menantang iman (Gal. 5:1; Ef. 6:11), tetapi di sini Alkitab menyerukan taktik bertahan kita yang terbaik: “Menjauhlah!”
Tindakan yang langsung dilakukan akan melindungi kita dari sikap kompromi. Kompromi-kompromi kecil dapat membawa kita pada kekalahan yang telak. Pikiran yang tak terkendali, lirikan mata ke situs-situs di dunia maya yang tidak sepatutnya diakses, main mata dengan orang yang bukan suami atau istri Anda—hal-hal tersebut dapat menyeret kita pada kejatuhan dan menjauhkan kita dari Allah.
Ketika kita menjauhi godaan, Allah pun menyediakan pertolongan-Nya. Melalui kematian-Nya yang menebus kita dari dosa, Yesus memberikan pengharapan, pengampunan, dan permulaan yang baru bagi kita—terlepas dari apa pun yang pernah kita lakukan. Ketika kita merasa lemah dan berlari kepada Yesus, Dia akan melepaskan kita dan memampukan kita hidup dengan kekuatan-Nya. —James Banks
Tuhan Yesus, karena kasih-Mu, Engkau memberikan
diri-Mu untuk disalibkan bagi kami. Aku menyerahkan diriku kepada-Mu
dalam ketaatan akan kehendak-Mu.
Hanya Allah yang dapat memenuhi kebutuhan kita yang terdalam dan memuaskan dahaga jiwa kita.
No comments:
Post a Comment