Joshua Bell, pemain biola kenamaan, memiliki cara yang tidak biasa dalam memimpin orkestra kamar Academy of St. Martin in the Fields yang terdiri dari 44 anggota. Alih-alih melambaikan tongkat, ia mengarahkan orkestranya sembari memainkan biola Stradivarius miliknya bersama pemain biola lainnya. Kepada Colorado Public Radio, Bell berkata, “Bahkan saat memainkan biola, saya dapat memberi mereka semua arahan dan tanda yang saya pikir saat ini hanya dapat dipahami oleh mereka sendiri. Mereka memperhatikan tiap gerakan naik-turun biola saya, saat saya mengangkat alis, atau cara saya menggesek biola. Mereka tahu bunyi yang saya inginkan dari mereka sebagai satu orkestra.”
Sama seperti anggota orkestra mengarahkan pandangan mereka kepada Joshua Bell, Alkitab meminta kita untuk terus mengarahkan pandangan kita kepada Yesus, Tuhan kita. Setelah menuliskan nama-nama pahlawan iman di Ibrani 11, penulis berkata, “Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan” (Ibr. 12:1-2).
Yesus berjanji, “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat. 28:20). Karena itulah kita memiliki hak yang istimewa dan luar biasa untuk mengarahkan pandangan kita kepada-Nya sementara Dia mengarahkan jalan hidup kita. —David McCasland
Tuhan, pandangan kami tertuju kepada-Mu hari ini
sehingga kami mengikuti petunjuk-Mu dan menjalani hidup yang selaras
bersama-Mu.
Mari arahkan pandangan kita kepada Yesus, Juruselamat kita, sementara Dia mengarahkan jalan hidup kita.
No comments:
Post a Comment