Saat mencabut label harga dari selembar pakaian musim dingin yang baru saya beli, saya tersenyum membaca kalimat di bagian belakang label itu: “PERINGATAN: Produk inovatif ini akan membuatmu ingin berlama-lama main di luar.” Dengan mengenakan pakaian yang sesuai iklim, seseorang dapat bertahan hidup dan bahkan berkembang dalam iklim yang buruk dan berubah-ubah.
Prinsip yang sama berlaku bagi kerohanian kita. Sebagai pengikut Yesus, pakaian rohani untuk segala iklim telah ditentukan Tuhan bagi kita dalam firman-Nya, Alkitab. “Sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemah-lembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian” (Kol. 3:12-13).
Pakaian yang disediakan Allah—kemurahan, kerendahan hati, dan kelemahlembutan—memampukan kita untuk menghadapi permusuhan dan kritik dengan penuh kesabaran, pengampunan, dan kasih. Semua itu memberi kita kekuatan untuk bertahan di tengah badai kehidupan.
Ketika kita menghadapi situasi yang tidak menyenangkan, baik di rumah, di sekolah, atau di tempat kerja, “pakaian” yang Allah mau kita kenakan akan melindungi kita dan memampukan kita untuk memberi pengaruh yang positif. “Di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan” (ay.14).
Pakaian yang sesuai dengan petunjuk Allah memang tidak mengubah iklim, tetapi akan menolong pemakainya untuk siap menghadapi iklim tersebut. —David McCasland
Bapa Surgawi, tolong aku untuk mengenakan pakaian kasih-Mu agar aku siap menghadapi apa pun yang terjadi dalam hidupku hari ini.
Kebaikan adalah pelumas yang mengurangi gesekan kita dengan sesama.
No comments:
Post a Comment