Dalam diskusi tentang trilogi film The Lord of The Rings, seorang remaja mengatakan bahwa ia lebih suka membaca ceritanya di buku daripada menyaksikannya di layar lebar. Ketika ditanya alasannya, ia menjawab, “Dengan buku, aku bisa berlama-lama menikmati bacaanku.” Ada perasaan istimewa ketika kita berlama-lama membaca sebuah buku, terutama Alkitab, dan ikut “terhanyut” dalam kisah-kisahnya.
Ibrani 11 menyebut nama-nama dari 19 orang yang biasa disebut sebagai “pahlawan iman”. Setiap dari mereka pernah mengalami keraguan dan kesulitan, tetapi mereka memilih untuk taat kepada Allah. “Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini” (ay.13).
Alangkah mudahnya kita terburu-buru membaca Alkitab tanpa sungguh-sungguh merenungkan tokoh dan peristiwa dalam teks yang kita baca. Ketatnya jadwal yang kita susun sendiri telah menghalangi kita untuk menggali lebih dalam dan menemukan kebenaran Allah serta rencana-Nya bagi hidup kita. Namun, apabila kita menyediakan waktu untuk sungguh-sungguh merenungkan firman Tuhan, kita akan terpikat oleh kisah nyata dari orang-orang biasa seperti kita yang memilih untuk mempercayakan hidup mereka kepada Allah yang setia.
Saat membaca Alkitab, ingatlah bahwa kita dapat menikmati firman Tuhan itu selama yang kita inginkan. —David McCasland
Bapa di surga, terima kasih untuk firman-Mu yang
tertulis dan teladan orang-orang yang hidup beriman kepada-Mu. Tolonglah
kami untuk mengikuti-Mu seperti mereka.
Renungkanlah firman Tuhan dengan sungguh-sungguh dan kamu akan terhanyut dalam kisah-kisah iman yang menguatkan.
No comments:
Post a Comment