Dalam harian The Washington Post, Ariana Cha menulis tentang usaha yang dilakukan Peter Thiel dan para konglomerat teknologi lainnya untuk memperpanjang umur manusia tanpa batas. Mereka siap menghabiskan miliaran dolar untuk proyek tersebut.
Sebenarnya mereka terlambat. Maut sudah dikalahkan! Yesus berkata, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya” (Yoh. 11:25-26). Yesus meyakinkan kita bahwa mereka yang percaya kepada-Nya tidak akan pernah mati, dalam kondisi apa pun, untuk selama-lamanya.
Memang tubuh kita akan mati—dan tidak ada manusia yang dapat mengubahnya. Namun aspek-aspek dari jiwa kita—pemikiran, akal budi, ingatan, kasih, karakter yang unik—tidak akan pernah mati.
Inilah yang terbaik: Hidup yang kekal itu anugerah! Yang perlu kamu lakukan hanyalah menerima keselamatan yang Yesus tawarkan. Semudah dan sesederhana itu.
Mungkin ada yang mengatakan, “Itu terlalu mudah.” Tanggapan saya adalah, karena Allah telah mengasihimu jauh sebelum kamu dilahirkan dan Dia berharap kamu bisa hidup bersama-Nya selamanya, untuk apa Dia harus mempersulitnya? —David Roper
Tuhan Yesus, aku percaya Engkau telah mati bagi
dosa-dosaku dan bangkit dari kematian. Aku ingin menerima-Mu sebagai
Tuhan dan Juruselamatku, serta mengikut-Mu. Ampunilah dosa-dosaku dan
tolonglah aku untuk menjalani hidup yang menyenangkan-Mu mulai hari ini.
Kristus telah mengganti gerbang maut yang gelap menjadi gerbang kehidupan kekal yang bersinar terang.