TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. —Kejadian 2:15
Suatu waktu seorang teman meluangkan harinya untuk membuat pijakan dari batu-batu yang lebar di halaman belakang rumahnya. Ketika putrinya yang berusia 5 tahun berniat untuk membantu, ia meminta putrinya itu bernyanyi saja untuk memberinya semangat. Putrinya tidak mau, karena ia ingin membantu ayahnya. Dengan hati-hati, ketika keadaannya tidak membahayakan, teman saya membiarkan putrinya menaruh tangannya pada batu-batu itu saat ia menaruhnya.
Teman saya bisa saja menuntaskan pekerjaannya itu dalam waktu yang lebih singkat tanpa bantuan putrinya. Namun di akhir hari, ia tidak saja memiliki pijakan batu yang baru, tetapi juga seorang putri kecil yang hatinya dipenuhi dengan letupan rasa bangga. “Aku dan ayah berhasil membuat pijakan batu,” katanya saat makan malam.
Sejak awal, Allah telah memberi kepercayaan kepada umat manusia untuk memperluas pekerjaan-Nya. Setelah memperlengkapi Adam untuk mengolah tanah dan memelihara kawanan binatang, Allah menyerahkan pemeliharaan taman itu ke tangan Adam (Kej. 2:15-20).
Pola ini terus berlanjut. Saat Allah menghendaki kediaman di bumi, Dia tidak menurunkan kemah dan bait dari langit; melainkan ribuan perajin dan seniman bekerja membuatnya (Kel. 35-38; 1Raj. 6). Saat Yesus menyiarkan hadirnya pemerintahan baru dari kerajaan Allah di bumi, Dia mengajak manusia untuk terlibat. Dia berkata kepada para murid-Nya, “Mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu” (Mat. 9:38).
Sebagaimana yang dilakukan seorang ayah dengan anaknya, Allah menyambut kita sebagai rekan kerja dalam kerajaan-Nya. —PDY
Bapa Surgawi, aku bersyukur bahwa dalam hikmat dan kasih-Mu,
Engkau mengundang kami untuk menunaikan perbuatan kasih,
pelayanan, dan kebaikan yang Engkau kerjakan di atas bumi ini.
Aku bersyukur atas hak istimewa menjadi rekan kerja-Mu.
Engkau mengundang kami untuk menunaikan perbuatan kasih,
pelayanan, dan kebaikan yang Engkau kerjakan di atas bumi ini.
Aku bersyukur atas hak istimewa menjadi rekan kerja-Mu.
Allah menggunakan hamba-hamba yang sederhana untuk menunaikan karya-Nya yang agung.
No comments:
Post a Comment