Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya. —Yesaya 55:11
Sebagai seorang pembina rohani di dunia kerja, saya punya kesempatan istimewa untuk berbincang-bincang dengan banyak orang. Beberapa dari mereka memandang iman Kristen dengan skeptis. Saya menemukan tiga kendala utama yang menghambat mereka untuk percaya kepada Kristus.
Yang mengherankan, kendala pertama mereka bukanlah ketidakmauan untuk percaya pada keberadaan Allah; mereka justru ragu apakah diri mereka cukup penting untuk mendapat perhatian Allah. Kedua, ada yang percaya bahwa mereka tidak layak menerima pengampunan Allah. Mereka sering menilai diri mereka sendiri terlalu buruk. Kendala yang ketiga? Mereka heran mengapa Allah tidak menyatakan diri-Nya kepada mereka jika memang Dia ada di luar sana.
Mari kita membahas kendala tersebut dimulai dari yang paling akhir untuk melihat apa yang dikatakan firman Allah. Pertama, Allah tak pernah mempermainkan kita. Dia berjanji jika kita membaca firman-Nya, Dia menjamin firman-Nya akan berhasil menggenapi maksud-Nya (Yes. 55:11). Dengan kata lain, jika kita membaca firman-Nya, kita akan tahu bahwa Allah memang menyatakan diri- Nya kepada kita. Inilah mengapa Alkitab sering berbicara mengenai belas kasihan dan pengampunan-Nya kepada semua orang (ay.7). Kesediaan-Nya untuk mengampuni jauh melebihi kesediaan kita sendiri. Ketika mengetahui bahwa kita mendengar Allah berbicara lewat Alkitab dan Dia melimpahkan rahmat-Nya, kita akan semakin yakin bahwa Dia memperhatikan pada saat kita berseru kepada-Nya.
Kisah kasih Allah memang luar biasa, karena hal itu dapat memberikan harapan bagi kita semua. —RKK
Ada kalanya pikiran kita dipenuhi keraguan,
Saat kita mempertanyakan apakah iman itu;
Namun kita dapat percaya pada-Nya, dan tahu Dia peduli—
Allah kita hidup, seperti dinyatakan oleh Alkitab. —Fitzhugh
Saat kita mempertanyakan apakah iman itu;
Namun kita dapat percaya pada-Nya, dan tahu Dia peduli—
Allah kita hidup, seperti dinyatakan oleh Alkitab. —Fitzhugh
Keraguan yang murni dapat menjadi langkah awal untuk mempunyai iman yang kuat.
No comments:
Post a Comment