Wednesday, June 5, 2013
Tak Cukup Sekadar Informasi
Baca: Yohanes 15:1-13
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. —Yohanes 15:4
Bagaimana tingkah laku dapat diubah? Dalam bukunya The Social Animal (Makhluk Sosial), David Brooks menulis bahwa menurut para ahli, orang hanya perlu diajarkan mengenai risiko jangka panjang dari perilaku yang buruk. Sebagai contoh, ia menulis: “Merokok dapat menyebabkan kanker. Perzinahan menghancurkan keluarga, dan berbohong menghancurkan kepercayaan. Asumsinya, sekali Anda mengingatkan orang betapa bodohnya perilaku mereka, mereka akan termotivasi untuk menghentikannya. Rasio dan kehendak memang penting dalam mengambil keputusan moral dan menerapkan pengendalian diri. Namun kedua pola karakter ini terbukti tidak terlalu efektif.” Dengan kata lain, pengetahuan saja tidak cukup kuat untuk mengubah suatu perilaku.
Sebagai pengikut Yesus, kita ingin bertumbuh dan berubah secara rohani. Lebih dari 2.000 tahun yang lalu, Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya bagaimana hal itu dapat terlaksana. “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku” (Yoh. 15:4). Yesus adalah Pokok Anggur dan kita, pengikut-pengikut-Nya, adalah ranting-rantingnya. Jika kita jujur, kita sadar bahwa kita sama sekali tidak berdaya dan tidak dapat bertumbuh secara rohani di luar Dia.
Yesus mengubah kita secara rohani dan menciptakan hidup-Nya di dalam kita—ketika kita tinggal di dalam Dia. —MLW
Ya Tuhanku, hidupku t’rimalah;
Kasih yang murni, O curahkanlah.
Taklukkanlah dendam dan nafsuku
Tinggallah ‘Kau tetap di hatiku. —Orr
(Nyanyikanlah Kidung Baru, No. 13)
Perubahan perilaku dimulai dari hati yang diubah oleh Yesus.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment