Friday, May 10, 2013
Menanti Untuk Menyemangati
Baca: Efesus 3:14-21
. . . dapat mengenal kasih [Kristus], sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah. —Efesus 3:19
Pada pertandingan pertamanya mengikuti liga bisbol junior, ada seorang pemain muda dalam tim yang saya latih terkena lemparan bola tepat di wajahnya. Ia tidak terluka tetapi tentu ia merasa tergoncang. Sepanjang sisa musim liga itu, ia seakan gentar menghadapi lemparan bola. Dari pertandingan ke pertandingan, ia memberanikan diri untuk mencoba, tetapi tidak pernah berhasil memukul bolanya.
Pada pertandingan terakhir, tim kami telah jauh tertinggal dan rasanya tak ada lagi yang bisa membangkitkan semangat kami. Lalu si anak muda itu melangkah maju untuk mengambil gilirannya. Plak! Ia berhasil memukul bolanya dengan jitu! Kami semua terkejut, rekan setimnya berteriak kegirangan, dan para orangtua juga bersorak dengan suara keras. Meski kami tetap kalah, saya tetap melompat kegirangan! Kami bersukacita untuk anak itu dan terus memberinya semangat.
Saya membayangkan bahwa Allah juga menyemangati kita dalam kehidupan kita. Dia begitu mengasihi kita dan rindu agar kita “dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan” (Ef. 3:18-19).
Ada yang berpendapat bahwa Allah itu tidak punya kasih dan terus menanti kapan kita jatuh tergelincir agar Dia dapat menghukum kita. Inilah kesempatan istimewa kita untuk memberitakan kasih-Nya yang begitu besar bagi mereka. Bayangkan sukacita mereka ketika mendengar tentang Allah yang sedemikian mengasihi mereka, sehingga Dia memberikan Anak-Nya yang tunggal untuk mati di atas salib bagi dosa mereka. Dialah Allah yang ingin terus menyemangati mereka! —RKK
Bapa surgawi, tolonglah kami untuk melihat betapa Engkau begitu
mengasihi dan menguatkan kami; lalu tolonglah kami untuk
mengasihi dan menguatkan orang-orang di sekitar kami
sehingga mereka bisa melihat diri-Mu di dalam kami.
Tangan Yesus yang tertembus paku menyingkapkan hati Allah yang penuh kasih.
Labels:
kasih allah,
mengenal Allah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment