Baca: Mazmur 23
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. —Mazmur 23:4
Ketika anak sulung kami lahir, istri saya, Marlene, telah menjalani proses bersalin selama lebih dari 30 jam, dan ini membuat dirinya dan si bayi sangat tertekan. Dokter yang bertugas saat itu adalah seorang dokter pengganti yang tidak mengetahui keadaan Marlene dan kehamilannya. Alhasil, sang dokter tidak tanggap dalam memutuskan untuk melakukan bedah sesar darurat, dan trauma yang dialami bayi laki-laki kami membuatnya harus ditempatkan di ruang perawatan intensif pasca kelahiran. Pihak rumah sakit tidak berdaya menolong bayi kami untuk mengatasi keadaannya yang diakibatkan trauma itu.
Atas kasih karunia Allah, Matt pun pulih—tetapi rasanya tidak ada pengalaman lain di dalam hidup saya yang lebih mengerikan daripada saat-saat saya berdiri di sisi ranjang Matt di ruang perawatan intensif itu. Namun saya tahu Tuhan menyertai saya ketika saya berbicara kepada-Nya melalui doa.
Di saat-saat mengerikan di dalam hidup (dan semua keadaan lainnya juga), tidak ada yang bisa memberikan penghiburan pada hati yang sedang terluka kecuali kehadiran dan pemeliharaan Allah yang nyata. Daud sang pemazmur menulis, “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku” (Mzm. 23:4).
Tuhan hadir di tengah rasa takut yang melanda dengan hebatnya. Kehadiran-Nya yang menghibur hati akan menopang kita melewati pencobaan yang terberat sekalipun. —WEC
Sewaktu hidupku tenang dan aman,
Ataupun susah menimpa—
‘Ku di mana pun, Tuhan yang menuntun,
Jiwaku, jiwaku tenanglah. —Spafford
(Buku Lagu Perkantas, No. 140)
Kehadiran Allah memberikan damai sejahtera.
No comments:
Post a Comment