Sunday, April 14, 2013
Ceritakan Kisahnya
Baca: Mazmur 78:1-8
. . . , tetapi kami akan ceritakan kepada angkatan yang kemudian puji-pujian kepada TUHAN dan kekuatan-Nya dan perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya. —Mazmur 78:4
Dalam wawancara dengan majalah Wired, pembuat film George Lucas ditanya tentang bagaimana ia ingin dikenang. Ia menjawab: “Saya akan dikenang sebagai seorang pembuat film . . . Semoga beberapa kisah yang saya ceritakan masih akan tetap relevan. . . . Jika Anda adalah orangtua, Anda tahu bahwa Anda harus meneruskan pelajaran hidup kepada anak-anak Anda. Jika tidak demikian, mereka harus jatuh-bangun mempelajarinya sendiri . . . Jadi kisah-kisah lama harus disampaikan lagi dalam bentuk yang bisa diterima setiap generasi baru. Rasanya saya tak akan berpaling terlalu jauh dari kisah-kisah lama, karena saya pikir kisah-kisah itu masih perlu diceritakan.”
Dalam Mazmur 78, pemazmur menyadari adanya kemungkinan umat Allah akan melupakan karya ajaib Allah dan menjadi generasi yang terhilang. Oleh karena itu, ia mengajak mereka untuk tidak bosan-bosannya menceritakan kisah lama tentang karya penebusan-Nya kepada generasi-generasi mendatang (ay.4). Tujuan dari menceritakan kisah sejarah mereka dengan terus-menerus ini bukan semata-mata untuk menghafal data historis, melainkan untuk menumbuhkan iman, ketaatan, dan harapan di dalam Tuhan (ay.7) dan untuk menjaga agar generasi mendatang tidak tersesat dalam ketidakpercayaan dan pemberontakan seperti generasi sebelum mereka (ay.8).
Karena kekuatan kuasa dan karunia Allah di dalam hidup kita, kita rindu untuk senantiasa menceritakan kisah-kisah-Nya agar kita dapat menumbuhkan iman dan ketaatan pada generasi mendatang. —MLW
‘Ku suka menuturkan
Sabda-Nya yang besar;
Dan yang belum percaya,
Supaya mendengar. —Hankey
(Kidung Jemaat, No. 427)
Kisah kasih karunia masa lalu akan mengilhami terbitnya kisah iman masa mendatang.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment