Saturday, March 30, 2013
Pekik Kemenangan
Baca: Yohanes 19:28-37
“Sudah selesai.” —Yohanes 19:30
Baru-baru ini saya membaca tentang Aron Ralston, seorang petualang yang terjebak sendirian di kaki suatu lembah yang terpencil. Karena merasa tipis harapan bahwa ia akan ditemukan dan kekuatannya juga semakin memudar, ia mengambil langkah drastis untuk menyelamatkan nyawanya. Dalam momen penderitaan yang amat sangat, ia berteriak dalam kesakitan sekaligus kemenangan, karena ia telah berhasil melepaskan dirinya dan kembali memiliki kesempatan untuk menyelamatkan diri dan tetap hidup.
Para saksi penyaliban Yesus melihat-Nya menjalani penderitaan berjam-jam lamanya dan mendengar-Nya berseru dengan suara lantang, “Sudah selesai!” seiring Dia menyerahkan nyawa-Nya (Yoh. 19:30). Kata-kata terakhirnya dari atas kayu salib bukanlah tangisan atas kekalahan yang pahit, melainkan pekik kemenangan, karena Dia telah menyelesaikan semua yang dikehendaki Allah Bapa untuk Dia lakukan.
Ketika Yesus mati, Dia mengalami sendiri apa yang harus dialami oleh kita semua. Namun jauh melebihi semua itu, Dia melakukan apa yang tidak dapat dilakukan oleh seorang pun dari kita. Dia menebus utang dosa kita sehingga kita boleh diampuni dan memiliki hidup kekal melalui iman kepada-Nya.
“Sudah selesai!” merupakan pekik kemenangan Tuhan karena sekarang, melalui diri-Nya, kita dapat melepaskan diri dari jerat kuasa dosa; kita dapat hidup dan menjadi bebas.
Karena pengorbanan Yesus bagi kita, kita menyebut hari kematian- Nya sebagai Jumat Agung. —DCM
Aku telah disalibkan di tempat Juruselamatku mati,
Dan seluruh hidupku pun diperbarui—
Di dalam diri-Nya aku disalibkan.
Aku telah disalibkan. Sudahkah kau? —Frazee-Bower
Yesus mati agar kita hidup.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment