Tuesday, February 26, 2013
Selalu Diterima
Baca: Yohanes 1:6-13
Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. —Yohanes 1:11
Warren Buffet, seorang ahli keuangan dan salah satu orang terkaya di dunia, pernah ditolak untuk kuliah di Sekolah Bisnis Harvard ketika ia berusia 19 tahun. Setelah gagal pada wawancara masuk, Buffet ingat bahwa ia “merasa sangat ketakutan” dan cemas membayangkan reaksi ayahnya terhadap berita itu. Ketika mengenang kembali peristiwa itu, ia berkata, “[Semua hal] dalam hidupku . . . yang pada waktu itu kukira merupakan kegagalan besar, kini telah kuanggap sebagai sesuatu yang membawa kebaikan.”
Walaupun pasti menyakitkan, penolakan yang kita terima tak seharusnya menghalangi kita untuk mencapai apa yang Allah inginkan untuk kita lakukan. Warga dari kampung halaman Yesus menolak kenyataan bahwa Dia adalah Mesias (Yoh. 1:11), dan banyak pengikut-Nya yang kemudian menolak-Nya (6:66). Seperti halnya penolakan terhadap Yesus merupakan bagian dari rencana Allah bagi Anak-Nya (Yes. 53:3), demikian juga dengan keberlanjutan pelayanan Yesus. Meski harus menanggung penolakan dari manusia dan tahu bahwa Bapa akan meninggalkan-Nya di bukit Kalvari (Mat. 27:46), Yesus tetap melayani dengan menyembuhkan orang sakit, mengusir roh-roh jahat, dan memberitakan kabar baik kepada orang banyak. Sebelum penyaliban-Nya, Yesus berkata, “[Bapa], Aku telah menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya” (Yoh. 17:4).
Jika penolakan telah menjadi suatu hambatan bagi pekerjaan yang telah Allah kehendaki untuk Anda kerjakan, janganlah menyerah. Ingatlah bahwa Yesus mengerti, dan mereka yang datang kepada-Nya akan senantiasa diterima-Nya (6:37). —JBS
Tak ada yang lebih memahamimu selain Yesus
Saat hari-hari terasa gelap dan suram
Tak ada yang sedekat, penuh kasih, seperti Yesus;
Serahkan semua kekhawatiranmu kepada-Nya. —Peterson
Tidak ada yang lebih memahami kita selain Yesus.
Labels:
selalu diterima
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment