Bacaan: Efesus 1:15-21
"Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti... betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukanNya bagi orang-orang kudus." (Efesus 1:18)
Saya bertemu dengan seorang mahasiswi yang baru-baru ini mempercayakan hidupnya kepada Kristus. Ia menggambarkan awal perubahan hidupnya demikian: "Saat menerima Kristus sebagai Juruselamat, aku merasa seakan-akan Allah mengulurkan tanganNya dari surga dan memberikan sepasang mata baru bagiku. Kini aku bisa mengerti kebenaran rohani!"
Saya merasa terharu ketika mendengar bahwa perjumpaannya dengan Sang Juruselamat memberinya suatu pandangan rohani yang baru. Setiap orang dikaruniai pandangan rohani ketika mereka mempercayai Kristus untuk menjadi Juruselamat mereka. Akan tetapi, terkadang "kabut" datang dan menyelimuti serta mengaburkan pandangan rohani kita. Hal itu terjadi ketika kita menelantarkan hubungan kita dengan Allah.
Paulus sungguh-sungguh berdoa supaya orang-orang percaya memperoleh pandangan rohani, dan di dalam doa itu kita melihat betapa penting bagi kita untuk sepenuhnya menghargai semua yang telah diperbuat dan yang akan dilakukan Allah bagi kita melalui Kristus. Paulus berdoa supaya mata hati kita diterangi agar kita "mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilanNya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukanNya bagi orang-orang kudus" (Efesus 1:18).
Setiap orang percaya telah diberi mata yang baru untuk dapat mengerti kebenaran rohani. Selama hati kita terus tertuju kepada Allah, Dia akan menolong kita untuk dapat melihat dengan mata rohani kita, semua yang telah Dia berikan kepada kita di dalam Kristus.
Dahulu aku buta, sekarang aku melihat!
Dikutip dari "Santapan Rohani - RBC Indonesia" edisi 2 Februari 2013.
"Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti... betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukanNya bagi orang-orang kudus." (Efesus 1:18)
Saya bertemu dengan seorang mahasiswi yang baru-baru ini mempercayakan hidupnya kepada Kristus. Ia menggambarkan awal perubahan hidupnya demikian: "Saat menerima Kristus sebagai Juruselamat, aku merasa seakan-akan Allah mengulurkan tanganNya dari surga dan memberikan sepasang mata baru bagiku. Kini aku bisa mengerti kebenaran rohani!"
Saya merasa terharu ketika mendengar bahwa perjumpaannya dengan Sang Juruselamat memberinya suatu pandangan rohani yang baru. Setiap orang dikaruniai pandangan rohani ketika mereka mempercayai Kristus untuk menjadi Juruselamat mereka. Akan tetapi, terkadang "kabut" datang dan menyelimuti serta mengaburkan pandangan rohani kita. Hal itu terjadi ketika kita menelantarkan hubungan kita dengan Allah.
Paulus sungguh-sungguh berdoa supaya orang-orang percaya memperoleh pandangan rohani, dan di dalam doa itu kita melihat betapa penting bagi kita untuk sepenuhnya menghargai semua yang telah diperbuat dan yang akan dilakukan Allah bagi kita melalui Kristus. Paulus berdoa supaya mata hati kita diterangi agar kita "mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilanNya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukanNya bagi orang-orang kudus" (Efesus 1:18).
Setiap orang percaya telah diberi mata yang baru untuk dapat mengerti kebenaran rohani. Selama hati kita terus tertuju kepada Allah, Dia akan menolong kita untuk dapat melihat dengan mata rohani kita, semua yang telah Dia berikan kepada kita di dalam Kristus.
Dengan segenap jiwa aku merindukanMu hingga rupa Kristus menjadi nyata di dalamku; Kiranya kasih ilahi melapangkan hatiku, ya Tuhan, curahkan seluruh kepenuhanMu.
Dahulu aku buta, sekarang aku melihat!
Dikutip dari "Santapan Rohani - RBC Indonesia" edisi 2 Februari 2013.
Tuhan Yesus memberkati
No comments:
Post a Comment